- Antara/ Herka Yanis Pangaribowo
VIVAnews - Polri optimis bisa mengungkap pelaku teror bom yang marak akhir-akhir ini. Polri meminta masyarakat untuk tidak panik.
"Kepolisian mempunyai sejarah yang cukup baik mengantisipasi bom," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri. Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 17 Maret 2011.
Boy menegaskan bahwa pengalaman Polri telah teruji sejak teror bom marak pada 1999 lalu. "Mungkin bisa diingat dari 1999 berapa kasus ledakan bom yang sudah diungkap pihak kepolisian. Silakan diingat-ingat sendiri," kata dia.
Sebagaimana diketahui, belakangan teror bom membayangi masyarakat. Dalam tiga hari ini, empat paket bom buku dikirimkan masing-masing untuk mantan kordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Absar Abdalla, Ketua Badan Narkotika Nasional Goris Mere, Ketua Pemuda Pancasila Yapto Suryo Sumarno, dan terakhir kepada pentolan grup band Dewa, Ahmad Dhani.
Namun, bom yang ditujukan untuk Ulil Abshar Abdalla meledak saat dijinakkan oleh Kasatreskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan. Dodi harus kehilangan lengan kirinya karena ledakan bom buku itu setelah tim gegana terlambat datang ke Utan Kayu.
Kini, Polri terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pengirim bom itu. Sejauh ini, polisi telah memeriksa 12 saksi. "Masih 12 saksi. Dari TKP ada yang dua, ada yang 3. Yang terbanyak dari Utan Kayu ada 8 saksi," kata dia.