- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews - Terdakwa kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir meminta izin kepada Pengadilan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Awalnya, Ba'asyir izin menjalani pemeriksaan sore ini, namun kemudian permintaan dipindah menjadi besok pagi.
Majelis Hakim yang diketuai Herry Swarsono menilai permintaan kuasa hukum Ba'asyir tidak konsisten. "Pengacara, Anda tidak konsesten. Tadi mohon mendesak sore ini," kata Harry saat memimpin sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 17 Maret 2011.
Majelis Hakim kemudian memberikan izin, namun memerintahkan Jaksa Penuntut Umum mengawal Ba'asyir untuk menjalani pemeriksaan di RSPP hingga selesai. "Hingga tuntas sore ini, kemudian kembali lagi," jelas Herry.
Tim kuasa hukum Ba'asyir beralasan waktu pemeriksaan dipindah karena RSPP tutup sore ini. Pemeriksaan sendiri dianggap penting akibat kondisi kesehatan Ba'asyir yang memburuk dengan adanya pembengkakan di lutut sebelah kiri.
"Tim dokter dari Mer-C bilang kalau Ustadz Baasyir harus segera dibawa ke Rumah Sakit. Karena bengkaknya sudah semakin parah," kata pengacara Ba'asyir, Ahmad Michdan, saat ditemui di ruang tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Michdan menjelaskan, pembengkakan mengakibatkan Ba'asyir kesulitan bersujud saat salat. Baasyir juga kesakitan saat berjalan.
Permintaan ini sudah diajukan kuasa hukum Ba'asyir sejak dua minggu lalu dan sudah mendapat izin hakim. Namun hingga kini belum juga dilaksanakan.
"Kemarin sudah diizinkan oleh Majelis Hakim, tapi belum sempat. Jadi rencananya hari ini langsung ke RSPP," ucap Michdan. (umi)
Tambah Dua VLGC, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara
PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa VLGC.
