- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Sekretariat Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mendesak pemerintah menghentikan alokasi dana untuk program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Karena dana yang dialokasikan untuk program sekolah tersebut lebih besar dari Sekolah Standar Nasional.
"Sekolah standar nasional benar-benar telah 'dinomorduakan' oleh pemerintah," kata Koordinator Advokasi dan Investigasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com.
Menurut Fitra, persaingan program RSBI atau SBI dengan Sekolah berstandar nasional tidak memiliki rasa keadilan dari sudut alokasi anggaran. Hal ini bisa dilihat dari alokasi anggaran pada tahun 2011.
Kementerian Pendidikan Nasional, kata Uchok, mengalokasikan anggaran sebesar Rp289 miliar yang dipergunakan untuk RSBI. Sedangkan untuk sekolah standar nasional, pemerintah hanya memberikan alokasi anggaran sebesar Rp250 miliar.
Kondisi ini akan membuat sekolah standar nasional, yang banyak dimasuki oleh penduduk miskin, menjadi terabaikan oleh pemerintah. Padahal, RSBI adalah sekolah untuk orang-orang kaya.
"Lebih pantas, pemerintah mengalokasi anggaran lebih besar kepada sekolah standar nasional. Karena untuk memberikan subsidi kepada penduduk miskin, yang anaknya bersekolah pada sekolah berstandar nasional," kata dia.
Berikut data yang dimiliki Fitra:
1. Alokasi anggaran sebesar Rp289 miliar untuk RSBI atau SBI sangat cukup besar, dan boros. Sedangkan alokasi anggaran sebesar Rp250 miliar untuk sekolah standar nasional sangat kecil.
2. Pemerintah memberikan bantuan alokasi anggaran sebesar Rp192 juta untuk satu SD bertaraf international. Sedangkan hanya sebesar Rp.128 juta untuk satu SD bertaraf nasional.
3. Alokasi anggaran untuk pembinaan menuju SBI, pemerintah memberikan bantuan persekolah sebesar Rp253 juta untuk satu sekolah. Sedangkan, alokasi anggaran untuk pembinaan menuju sekolah standar nasional, pemerintah hanya memberikan alokasi anggaran sebesar Rp73 juta untuk satu sekolah.
Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu
Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.
