- AP
VIVAnews - Umar Patek, gembong teroris yang terlibat dalam aksi teror Bom Bali 1 pada 2002 dikabarkan tertangkap di Pakistan, Rabu 2 Maret 2011. Berita penangkapan dari dua sumber intelijen anonim, Indonesia dan Filipina.
Seperti dimuat Associated Press, Rabu 30 Maret 2011, belum jelas apa yang dilakukan Umar Patek di Pakistan. Namun, ada dugaan ia dan para pimpinan operasi teror Al Qaeda sedang merancang aksi teror memperingati 10 tahun serangan 11 September 2001.
Pria 40 tahun itu, campuran Jawa-Arab, sangat terkenal di dunia intelijen di seluruh dunia. Ia diyakini sebagai wakil komandan lapangan Bom Bali 1 yang menewasnya 202 orang.
Amerika Serikat --yang 7 warganya tewas dalam tragedi Bom Bali-- menawarkan uang sebesar US$1 juta untuk siapa pun yang bisa menangkap Patek yang juga dikenal dengan nama 'little Arab'.
Sepak terjang Patek berawal dari 1980 hingga 1990. Saat itu, ia bersama sekelompok orang dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina bepergian ke Afghanistan dan Pakistan untuk menjalani pelatihan tempur.
Saat kembali ke Asia Tenggara, orang-orang ini membentuk Jemaah Islamiyah yang diduga ada di belakang serangkaian bom bunuh diri yang menyerang klub malam, restoran, hotel, dan kedutaan Barat di Indonesia --yang menewaskan sedikitnya 260 orang.
Paska beraksi di Bali, Patek melarikan diri ke Filipina Selatan, mencari perlindungan dan menjadi pelatih teror. Ia bergabung dengan Front Pembebasan Moro, kemudian ke kelompok Abu Sayyaf.
Pada Maret 2010, Patek diyakini berada di Provinsi Sulu di Filipina Selatan. Menurut Jamestown Foundation, institut kebijakan keamanan nasional di Washington, Patek adalah salah satu dari 'komandan senior Jemaah Islamiyah terakhir' yang memiliki pengalaman signifikan di kamp Al Qaeda di Afghanistan.
Umar Patek juga disebut-sebut terkait kamp teroris di Nanggroe Aceh Darussalam.
"Menurut fakta-faktanya, dia adalah pelatih di sana juga," kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi usai penutupan Latgab Penanggulangan Teror TNI-Polri di Jakarta, Senin 15 Maret 2010. "Jadi, semua bisa saja."
Namun demikian, dia mengatakan belum mengetahui apakah Umar Patek berada di Aceh atau tempat lain. (art)
Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total serapan anggaran untuk belanja pegawai telah mencapai Rp 70,7 triliun per 31 Maret 2024.
