Gencar Diberitakan, Perompak di Atas Angin

Ilustrasi/Aksi perompakan kapal yang dilakukan oleh warga di Somalia beberapa waktu lalu
Sumber :
  • www.eunavfor.eu

VIVAnews -- Ini kondisi awak kapal Sinar Kudus yang disampaikan nahkoda kapal, Slamet Jauhari pada media dan keluarga: di bawah todongan senjata, terancam kelaparan karena stok bahan makanan makin menipis, serta 12 anak buah kapal (ABK) sakit parah, kritis, di tengah persediaan obat yang terus berkurang.

Menanggapi penggambaran situasi di atas Sinar Kudus yang terkatung-katung di tengah lautan, Wakil Presiden Direktur PT Samudera Indonesia Tbk, David Batubara mengatakan, "nahkoda kapal berada dalam tekanan, melakukan apa yang dianggap sebagai yang terbaik," kata dia dalam konferensi pers yang ditayangkan tvOne, Senin 11 April 2011.

Namun, tambah David, berdasarkan apa yang dipelajari, pesan-pesan yang dikirim dari kapal ke Indonesia maupun ke media biasanya tak sepenuhnya akurat. Sebab, "komunikasi biasanya dikontrol oleh pembajak untuk kepentingan pembajak itu sendiri," tambah dia.

Diungkapkan David, dalam lebih dari 200 kasus pembajakan, tidak pernah terdokumentasikan para pembajak menyakiti, kecuali ada perlawanan dari awak kapal. Dan hampir di semua kasus, para bajak laut menyediakan suplai air bersih dan makanan, karena mereka punya kepentingan untuk menjaga kesehatan awak kapal.

Untuk itulah, David meminta media membantu proses pembebasan sandera dengan cara tak membesar-besarkan kasus ini. Pemberitaan gencar media, tambah dia, justru tak membantu upaya penyelesaian.

Ditambahkan David, berdasarkan informasi awak kapal lain yang pernah disandera di wilayah sama, perompak bisa memonitor pemberitaan di Indonesia.

"Kalau tahu pemberitaan jadi sorotan, membuat bargaining position mereka makin tinggi. Akibatnya untuk mencapai kesepakatan jadi lebih sulit dan makan waktu lebih lama," ujar David.

Ditambahkan dia, Samudera Indonesia minta anggota keluarga awak kapal memberikan kepercayaan pada pihaknya yang bertujuan satu: membebaskan para awak secara aman dan selamat dalam waktu sesegera mungkin.

"Kami menyampaikan pesan pada seluruh awak kapal kami untuk tetap tegar dan tabah sampai dengan waktu pembebasan," kata dia. Para awak dan keluarga juga diminta yakin, perusahaan tak akan menghentikan usaha sampai para awak kembali dengan selamat hingga bisa bertemu dengan keluarga di Indonesia."

Kasus pembajakan Kapal Sinar Kudus mengemuka setelah Rezky Judiana, putri nahkoda Kapal Sinar Kudus, Slamet Juari mengirim surat pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meminta pemerintah peduli dan berusaha membebaskan warganya dari tangan bajak laut. (SJ)

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Kuntadi

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?

Lima orang kembali ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk 2015-2022. Tiga ditahan

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024