"Nasionalisme Samudera Indonesia Dimana?"
- www.eunavfor.eu
VIVAnews - Pemerintah ndiminta harus serius dalam menangani kasus penyanderaan yang menimpa Anak Buah Kapal (ABK) Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk yang disandera di Somalia.
Menurut Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia, Hanafi Rustandi, pemerintah harus lebih tegas dan segera mengambil alih proses penyelamatan para sandera. "Karena posisi mereka sudah sulit. Kalau dibutuhkan militer harus turun tangan, kenapa tidak," ujar Hanafi saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Senin malam 11 April 2011.
Hanafi juga menyayangkan, ketidakpekaan pihak Samudera Indonesia terhadap nasib para sandera. "Perusahaan Samudera Indonesia tidak peka akan nasib awak kapal mereka sendiri, apalagi dengan membawa bendera merah putih. Harusnya, tunjukkan nasionalisme sebagai anak bangsa, nasionalisme Samudera Indonesia dimana?" ujarnya.
Hanafi melanjutkan, ia sangat optimistis bahwa para sandera bisa dibebaskan dengan menggunakan kekuatan militer. Namun, hal itu merupakan opsi terakhir yang bisa ditempuh. "Untuk itu, pemerintah harus negoisasi secepatnya. Sedang jalan militer adalah langkah terakhir yang dilakukan semua negara, seperti yang ditempuh Korea dan Jepang," kata dia.
Sedangkan mengenai dana tuntutan US$3,5 juta, kata dia, adalah uang yang tidak besar dibanding aset di dalam kapal dan nyawa para sandera. "Itu kecil dibanding dengan aset dikapal dan biaya yang dikeluarkan sebuah perusahaan yang membawa asetnya ke negara lain. Jadi, coba dipikirkan lagi," ujarnya
Sementara itu, langkah yang ditempuh Samudera Indonesia dengan cara negoisasi saat ini dinilai Hanafi tidak profesional. "Hitungan apa yang membuat Samudera Indonesia untuk tidak segera pergi ke sana. Tidak ada ruginya dengan membayar tebusan demi aset mereka sendiri," tuturnya.
Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan
Selama Bulan Suci Ramadhan 2024 yang baru saja berlalu, pecinta Esport dan gamers disuguhkan berbagai kegiatan oleh PUBG Mobile.
