- AP Photo/ Irwin Fedriansyah
VIVAnews -- Di tengah menjalani proses persidangan kasus terorisme yang menjeratnya, Abu Bakar Ba'asyir masih sempat membuat buku. Judulnya, "Seruan Tauhid di Bawah Ancaman Mati".
Buku teranyar milik Ba'asyir rencananya akan diluncurkan Minggu 17 April 2011 di Gedung Juang. Melalui buku itu, amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) itu berusaha menjelaskan kesalahpahaman mengenai pelatihan militer di Aceh yang disebut-sebut sebagai kegiatan terorisme.
"Yang dituduhkan itu salah. Yang benar itu sunah menurut ajaran Islam," kata Ba'asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 13 april 2011.
Ada dua alasan mengapa Ba'asyir menerbitkan buku itu. Selain agar umat Islam tak salah paham soal latihan perang di Aceh, juga agar memahami zionis yang telah mengintervensi ajaran Islam, dan juga ingin menghancurkan Islam.
Ba'asyir berpendapat, seorang penguasa yang beragama Islam harus memerintahkan atau mengatur negara berdasarkan syariat Islam. "Jadi kalau tidak mau menjalankan ajaran nabi tersebut, maka dia Islam murtad," kata Ba'asyir.
Selain itu, berjuang menegakkan Islam harus dilakukan dengan konsep nabi. Kata Ba'asyir dua prinsip itu sudah luntur. "Yahudi yang telah mengobok-obok ajaran Islam dengan cara mematikan dua hal yang menjadi landasan umat Islam dalam berperilaku dalam bernegara," kata Ba'asyir.
"Karena itulah saya terbitkan buku ini sebagai bahan pemahaman tentang pelatihan di Aceh itu bukanlah kegiatan teroris" kata dia. (eh)
Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua
Sosok mayat bayi baru lahir ditemukan mengambang di Kali Kanal Banjir Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus).
