Mengenal Muchamad Syarif, Pelaku Bom Cirebon

Polisi menunjukkan wajah pelaku bom bunuh diri di Cirebon
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean

VIVAnews - Mabes Polri memastikan pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikra, Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, Jumat lalu adalah Muchammad Syarif. Dalam identifikasi, ada kecocokan sidik jari, data gigi, dan DNA antara jenazah pelaku dengan Syarif.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Pol Musadeq, menjelaskan butuh waktu lama untuk meyakini identitas Syarif, karena Syarif adalah pemain baru, dan tidak masuk dalam jaringan teroris sebelumnya. "Belum ada di data base, kami belum ada pembanding," kata Musadeq.

Tidak hanya identitas, pola bom bunuh diri di masjid saat salat Jumat berlangsung pun dianggap berbeda dengan aksi teror sebelumnya. Bahkan Amir Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba'asyir pun mengecam aksi Syarif. "Saya setuju dengan seorang ustadz di TV, dia (pelaku bom) ada kelainan jiwa," ujar Ba'asyir.

Meski menuai kecaman, selama ini Syarif dikenal sering ikut berbagai aksi massa di Cirebon. Syarif sering terlibat dalam aksi penyerangan berlatar belakang agama, termasuk saat menyerang Ahmadiyah.

Syarif juga tidak segan bentrok dengan kepolisian. Salah satunya terekam video saat unjuk rasa menentang aliran sesat di Kuningan, Jawa Barat, 29 Juli 2010, yang berakhir ricuh. Dalam video itu, Syarif terlihat agresif menyerang anggota kepolisian.

Oleh keluarga, Syarif memang dikenal sebagai orang yang berwatak kasar. Ayah Syarif, Abdul Ghafur, bahkan mengaku sering disebut "kafir" oleh Syarif kala berbeda pendapat.

Tapi sebelumnya, Ghofur menyebut Syarif sebagai anak baik yang patuh kepada orang tua. Perubahan ini terjadi setelah Syarif bergabung dengan kelompok garis keras pada 2009 lalu.

"Alirannya apa saya nggak ngerti. Tapi Syarif memakai pakaian jubah," jelas Ghofur. "Kalau dinasehati keluarga juga melawan," lanjut Ghofur.

Mungkin karena itu Ghofur bersyukur saat mengetahui kabar Syarif meninggal. "Daripada dia hidup, malah berbahaya, gawat, makin runyam. Kalau mau begitu, ya sudah.. ini akhirnya," tutur Ghofur.

Sebelum kejadian bom, Syarif dikabarkan menghilang sekitar sebulan. Tapi kerabat Syarif, Elang Rasyid, mengatakan keluarga tidak ada yang mencari Syarif. "Sudah masa bodoh," tegas Elang.

Malang bagi Syarif, ketika sudah tidak menghembuskan nyawa, jenazah dia pun masih ditolak. Adalah keluarga besar Keraton Kanoman yang menolak pemakaman Syarif di kompleks Keraton. Dari garis ibunya, Sri Mulat, Syarif memang memiliki garis keturunan keraton. Orang tua Sri Mulat, Elang Padang dan Ratu Mendung merupakan keluarga Keraton Kanoman.

Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Arimbi Nurtina, mengatakan Syarif tidak bisa dikubur di komplek keraton karena tidak terdaftar sebagai keluarga keraton. (eh)

Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial
Ranty Maria dan Rayn Wijaya

So Sweet! Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya Tepat di Momen Ulang Tahun

Melalui caption dalam unggahannya itu, Ryan mengungkap perasaan senang dan bersyukur lantaran lamarannya itu diterima oleh Ranty Maria.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024