Merpati: Kami Bukan Tukang Jagal

Pesawat Merpati tergelincir lalu patah di Manokwari, Papua
Sumber :
  • VIVAnews/ Banjir Ambarita

VIVAnews- Direktur Utama Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo menegaskan, meski pesawat MA 60 buatan Xiang Aircraft tidak memiliki sertifikat Federal Aviation Adminstration (FAA, pesawat tetap layak terbang. Sebab sudah mendapatkan sertifikasi oleh Civil Aviation Administration of China (CAAC).

Ucapkan Selamat Tinggal, Legenda Skating Jepang Shoma Uno Umumkan Pensiun

"Kami tidak butuh sertifikasi FAA, MA 60 sudah disertifikasi oleh CAAC. Itu yang kita perlukan untuk penerbangan," ujarnya di Jakarta, Senin, 9 Mei 2011.

Menurut dia meski sebuah pesawat memiliki sertifikasi FAA, namun jika tidak diresmikan oleh Kementerian perhubungan, maka pesawat tersebut tidak bisa dioperasikan.

Cuaca Panas di Thailand Kian Mengkhawatirkan, Tewaskan 61 Orang Sepanjang 2024

"Kami bukan penjagal yang membiarkan penumpang menaiki pesawat yang tidak laik. Dalam uji coba kami juga menaiki pesawat itu," tegasnya.

Saat ini Merpati hanya memerlukan kebijakan untuk membeli perangkat yang mampu menghadapi cuaca ekstrim. "Untuk itu kami minta modal kepada negara dan working title," katanya.

Jhony mengatakan pembelian MA 60 juta tidak dipaksakan dan murni pertimbangan bisnis. Maskapai lain belum memiliki pesawat buatan China itu karena merupakan produk baru.

Yang pasti, lanjut dia, daya angkut dan performa sudah memenuhi kelayakan. Pesawat MA 60 juga merupakan terbaik di Papua. Pasalnya di Papua sarana dan prasarana bandara tidak memadai. Ia juga menegaskan dengan adanya kecelakaan ini, pemesanan 2 pesawat jenis ini tidak dihentikan. (umi)

Prabowo: Gus Dur Dukung Saya dari Langit
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia: Bukan Gelombang Panas

Fenomena cuaca panas yang melanda Indonesia tak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024