VIVAnews - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Thohir Luth menilai adanya gerakan Negara Islam Indonesia dan praktik cuci otak generasi muda oleh kelompok itu, dinilainya sebagai lagu lama yang kembali didengungkan. Munculnya NII, menurut dia, dikarenakan tidak tegasnya pemerintah menindak mereka.
"Itu klise, lagu lama yang selalu dibangkitkan." ujarnya di Surabaya, Jumat, 13 Mei 2011.
Ia mendesak agar pemerintah segera bertindak. Pasalnya jika terus dibiarkan hal itu sama saja dengan membiarkan upaya makar. Ia juga meminta agar pemerintah meminta keterangan Panji Gumilang. "Di negara berdaulat ini, pemerintah harus tegas. Harus segera menyelesaikan persoalan ini sesuai prosedur," ujarnya.
Tak hanya itu kemelut NII saat ini mulai dijadikan konsumsi politik. Dia juga menilai sikap Menteri Agama kurang tegas "dan akibatnya Islam dirugikan."
Untuk itu pihaknya minta agar pemerintah bicara jujur dan segera menyampaikan apa yang sebetulnya terjadi terkait NII, agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat. Dia juga mendesak agar Podok Pesanteren Al Zaytun mengumumkan kurikulum mereka kepada masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali membantah adanya keterkaitan antara antara Al Zaytun dan NII. Kesimpulan ini berdasarkan penelitian mengenai Al Zaytun dan NII yang dilakukan Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). (Laporan: Tudji Martudji, Surabaya)
Halal Bi Halal Serikat Pekerja Pelindo, Serukan Semangat Konsolidasi
Ketua Umum SPPI Dodi Nurdiana, menjelaskan tantangan ke depan menuntut konsolidasi kekuatan pekerja pelabuhan untuk menyeimbangkan antara kepentingan pekerja dengan lainn
