Gunung Dieng Waspada, Bahaya Sudah Berlalu?

Dieng: Kawah Chandradimuka
Sumber :
  • VIVAnews/Bayu Galih

VIVAnews -- Dua belas hari berstatus Siaga atau Level III, status Gunung Dieng di Jawa Tengah turun menjadi Waspada. Penurunan status ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 10 Juni 2011.

Apakah ini berarti ancaman bahaya di Dieng telah berlalu? "Nggak dong, status Waspada artinya masih ada ancaman," kata Kepala PVMBG, Surono, saat dihubungi VIVAnews.com, Senin 13 Juni 2011 malam.

Dijelaskan Surono, dari kegempaan dan konsentrasi gas sudah menurun. "Namun, ini (gas) masih fluktuatif ambang bahaya 0,5 - 1 persen, menurut standar internasional ini bahaya," tambah dia, lalu menambahkan jika ambang gas mencapai 1,5 persen, maka perintah mengungsi dikeluarkan.

Saat ini zona bahaya dari Kawah Timbang yang aktif telah diturunkan dari 1.000 meter menjadi 500 meter. "Namun, kami masih memantau di luar radius 1 kilometer. (Hasilnya) di kedalaman 1 meter tanah konsentrasi gas membahayakan," jelas dia.

Selain meminta masyarakat tak memasuki zona 500 meter dari Timbang, Surono merekomendasikan agar warga tak melakukan penggalian tanah yang dalam. "Misalnya, jangan menggali sumur. Jika mencakul pun, diusahakan pada siang hari, saat ada terik matahari. Takutnya ada gas di permukaan," tambah dia. "Gas masih ke luar, kita berhadapan dengan sesuatu yang tidak kelihatan, hanya alat yang bicara." 

Surono mengaku serba salah, sebab, hampir semua pemukiman dan tempat aktivitas penduduk dekat dengan kawah Dieng yang aktif seperti Timbang, Sileri, dan Sinila. Saat gunung aktif, demi menyelamatkan nyawa warga, zona bahaya diberlakukan. "Namun warga justru minta ganti rugi, ini serba susah. Padahal alam juga punya hak ruang, dia punya hak untuk relaksasi," kata Surono.

Sebenarnya, jelas dia, semua gunung berkategori A di Indonesia memiliki area rawan bahaya. Pemerintah daerah sudah tahu hal itu, bahwa berbahaya jika ada pemukiman di sana. "Sekarang bagaimana caranya? Menata ruang peruntukan lahan, disesuaikan dengan  ancaman bahaya agar semua orang tak saling tuduh," kata dia.

"Saya memaklumi daerah gunung api seperti gula karena suburnya. Ada gula ada semut. Tapi, jangan sampai semut mati karena gula. Beri ruang pada alam."

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas
Gedung Bank Indonesia (BI).

BI Catat Penyaluran Kredit Baru Kuartal I-2024 Tumbuh Positif, Ada Tapinya

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengungkapkan, pertumbuhan penyaluran kredit baru tersebut terjadi pada seluruh jenis kredit.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024