- www.sharemarketbasics.com
VIVAnews - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fawzi menerima laporan adanya ribuan transaksi mencurigakan dari sejumlah rekening pemerintahan daerah di Indonesia. Namun, Gamawan tidak bersedia menyebut provinsi, kabupaten atau kotanya.
Gamawan mendapat laporan setelah pihaknya mengadakan pertemuan dengan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan, Yunus Husein, kemarin.
"Beliau (Yunus Husein) berjanji akan menyerahkan kepada saya," ujar Gamawan usai menjadi pembicara dalam Forum Antikorupsi ke II, Sosialisasi Inpres No 9/2011 di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2011.
Menurut Gamawan, transaksi mencurigakan bukan hanya terjadi di rekening kepala daerah saja. "Bisa bendaharawan, bisa pimpinan kegiatan dan macam-macam," ucap Gamawan.
Untuk menelusuri itu, Kementerian Dalam Negeri telah membentuk tim khusus. Tim khusus ini diterjunkan ke daerah-daerah yang diduga terjadi transaksi mencurigakan tersebut.
"Jadi, saya minta Irjen me-record semua data-data yang mencurigakan itu dan kita mulai mendalami," kata Gamawan, yang pernah menjabat Gubernur Sumatera Barat ini.
Kementerian dalam negeri juga telah melakukan koordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung dan Kepolisian. "Sebagian (data) juga ada yang dikirimkan ke KPK, kejaksaan dan kepolisian," ungkapnya. (umi)
DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal
Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.
