VIVAnews - Warga Gadel yang sebelumnya mengusir Siami berubah sikap. Mereka sudah bisa memahami duduk perkara yang dilakukan Siami. Kini, warga Gadel meminta Siami pulang ke rumahnya.
"Hasil pertemuan semalam, warga sepakat kembali menerima keluarga Siami. Kita menganggap tidak ada permasalahan lagi dengan Siami," kata Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Karangpoh, Dwi Siswanto, Sabtu, 18 Juni 2011.
Sebelumnya, warga Gadel mengusir Siami karena membongkar praktik 'contek massal' di SDN Gadel II. Siami melaporkan oknum guru yang memaksa anaknya, Al, untuk memberi contekan kepada teman-temannya saat ujian nasional.
Menurut dia, warga Gadel menganggap para guru yang mengajar di SDN Gadel II sudah puluhan tahun mengajar di sekolah tersebut. "Sehingga terjalin ikatan emosional yang kuat," kata dia.
Dwi menambahkan, warga Gadel khawatir para guru mendapat sanksi akibat laporan Siami. Sehingga, warga yang tidak paham sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada guru akibat laporan yang dilakukan Siami menjadi emosi. Warga menganggap sanksi tersebut adalah pemecatan, padahal hanya sanksi administrasi.
Dwi menambahkan, masyarakat setempat sebenarnya tidak bermaksud mengusir Siami dan keluarganya. Peristiwa itu, menurut dia hanya reaksi sesaat karena terbawa emosi. "Sebabnya, karena kasihan kepada guru sekolah tersebut," kata dia.
Pengurus desa, kata dia, juga telah mengutus stafnya untuk menemui Siami yang mengungsi di Benjeng, Gresik. "Itu untuk berkomunikasi dan menyampaikan keinginan warga," pungkas Dwi kepada VIVAnews.com. (eh)
Laporan: Tudji Martudji | Surabaya