Hukuman Pancung Ruyati

Menakertrans dan BNP2TKI Jangan Saling Tuding

Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, putri mendiang Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - Direktur Wahid Institute, Zannuba Arifah Chafsoh atau lebih dikenal dengan panggilan Yenny Wahid, mendesak pemerintah lebih serius menangani warganya yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.

Yenny tak habis pikir mengenai Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasai serta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), selaku badan resmi yang mengurusi tenaga kerja malah saling tuding dan lempar tanggung jawab ketika muncul berita masalah TKI.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Apalagi, kini sudah ada TKI yang meninggal akibat hukum pancung di Arab Saudi Sabtu 18 Juni 2011 lalu, yaitu Ruyati.

"Ketika satu nyawa sudah menghilang, siapa yang mau tanggung jawab kalau sudah begini?" ujar Yenny usai acara Tahlil dan Doa Bersama di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam 20 Juni 2011.

Yenny menuturkan, masih banyak TKI lain yang bermasalah hukum di berbagai negara. Untuk itu, ia meminta agar Kementerian Tenaga Kerja dan BNP2TKI lebih kompak dan fokus dalam kinerjanya. "Berhentilah saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab. Sekarang yang penting fokus dan bersatu padu mengurusi nasib anak bangsa," kata dia.

Menurutnya, pemerintah terkesan gagap dalam menunjukkan perannya melindungi Ruyati dan para TKI lainnya yang bermasalah hukum di berbagai negara.

"Kita melihat ada kegagapan. Pemerintah seolah tidak tahu masalah ini. Padahal, pemerintah mestinya lebih tahu dari masyarakat biasa atau LSM. Pemerintah punya infrastruktur, jaringan, dan kemampuan yang kuat untuk bisa mendapatkan informasi langsung, first information. Tapi nyatanya, justru LSM yang lebih banyak mengungkap informasi masalah ini," kata Yenny. (umi)

Pejabat Israel dan Mesir Bertemu Diam-diam, Bahas Operasi Militer di Rafah
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Sebut Sahabat Lama, Prabowo Unggah Foto Ketemu Surya Paloh Deklarasi Nasdem Bergabung

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto mengunggah momen pertemuan antara dirinya dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Kamis.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024