Ruyati Diminta PJTKI Palsukan Usia

Ruyati
Sumber :
  • VIVAnews / Erik Hamzah

VIVAnews - Eksekusi mati terhadap tenaga kerja Indonesia Ruyati binti Satubi, kembali menambah permasalahan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Sejumlah masyarakat Indonesia merasakan belum ada perlindungan terhadap TKI di luar negeri.

Keluarga Ruyati pun mengakui keberangkatan Ruyati ke Arab Saudi disebabkan peluang kerja yang lebih mudah didapat ketimbang di dalam negeri. Bahkan, menurut pengakuan anak Ruyati Evi Kurniati, Ruyati juga memalsukan data pribadinya.

"Dia nekat (berangkat ke Arab Saudi). Bahkan, sempat memalsukan umur sebelas tahun lebih muda. Itu permintaan perusahaan penyalur dia," kata Evi Kurniati kepada VIVAnews di rumah duka, Jalan Raya Sukatani Kampung Ceger RT 03 RW 02 Desa Sukadarma Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi, Senin malam, 20 Juni 2011.

Keluarga pun kaget ketika akhirnya Ruyati berangkat. Menurut Evi, Ruyati yang sudah berumur, tidak seharusnya bekerja di negeri orang. "Seharusnya di rumah saja. Istirahat. Biar anak-anaknya yang mencari nafkah," kata Evi.

Pada keberangkatan ketiga ke Arab Saudi, Ruyati malah kerap dianiaya majikannya. Suatu kali, bahkan hingga kakinya patah. "Tapi dia tidak dirawat di rumah sakit, cuma diobati sama anak majikan yang juga dokter," kata Evi.

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

Atas nasib tragis yang menimpa ibunya, anak ketiga Ruyati, Irwan Setiawan, mengaku tidak terima. "Kok tidak ada upaya pemerintah melindungi ibu saya," ucap Irwan. "Ya semua sudah terjadi, sekarang keluarga cuma minta jenazah ibu dipulangkan untuk dimakamkan di sini. Saya juga minta ada pertanggungjawaban dari perusahaan yang memberangkatkan ibu, paling tidak punya andil untuk pemulangan jenazah." (Laporan: Erik Hamzah, Bekasi | kd)

Bakal calon bupati Ebert Ganggut didampingi tokoh adat mendaftar ke PAN

Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia

Pendaftaran bakal calon kepala daerah (bacakada) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur kental nuansa adat. Menyerahkan sebotol tuak dan ayam jago

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024