- Antara/Rosa Panggabean
VIVAnews - Kejaksaan Agung mengecam pernyataan tersangka kasus korupsi Sistem Administrasi Badan Hukum Yusril Ihza Mahendra yang dinilai telah menghina Jaksa Agung dan Menteri Hukum dan HAM.
"Kami kejaksaan menyesalkan seorang Yusril yang tentu memiliki derajat tinggi, terpelajar, berwibawa, tetapi beliau dengan emosional dan entengnya mengatakan itu (Jaksa Agung goblok). Saya sebagai bawahan tersinggung, tidak pada tempatnya," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum, Noor Rachmad di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa 28 Juni 2011.
Noor menghimbau, agar Yusril mencabut kata-katanya. "Saya imbau mencabut kata itu secara gentle," kata dia.
Seperti diketahui, Yusril merasa keberatan mengenai surat cekal yang dikeluarkan Jaksa Agung kepada dirinya, karena dasar hukum keputusan itu adalah UU yang sudah mati. Dia pun menyebut Jaksa Agung dan Menkum HAM goblok.
"Jaksa Agung dan Menkum HAM itu petinggi negara di bidang hukum dan sudah tahu bahwa keputusan Basrief Arief pakai UU yang sudah mati dan tidak berlaku lagi. Saya minta maaf, tapi saya tidak bisa mengatakan hal lain kalau petinggi hukum mencekal memakai UU yang sudah mati, saya tidak punya istilah lain untuk mengatakan kedua orang itu, kecuali goblok," kata Yusril kemarin, Senin 27 Juni 2011.
Kemarin, tersangka kasus korupsi Sistem Administrasi Badan Hukum Yusril Ihza Mahendra menggugat cekal yang dikeluarkan Jaksa Agung, Basrief Arief. Selain menggugat ke PTUN, Yusril juga datang ke istana dan menyampaikan surat kepada presiden. (eh)
Dunia Games Sudah Usai
Turnamen Dunia Games Waktu Indonesia Bermain atau DG WIB Community Cup 2024 resmi ditutup. Ini dia pemenangnya.
