Ribuan Kendaraan Masih Menumpuk di Bakauheni

Suasana Pelabuhan Merak.
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Ribuan kendaraan masih menumpuk di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Berdasarkan pantauan VIVAnews, kendaraan tersebut kebanyakan bus dan truk. Penumpukan ini bahkan sudah terjadi hampir seminggu lalu.

Manajer Operasional PT Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto mengatakan, penumpukan truk terjadi karena cuaca buruk. Masalah alam itu juga menimbulkan dampak lain.

“Yakni tiga trip hilang. Sedangkan jumlah kendaraan masih tinggi, maka truk-truk semakin tertahan, karena kapal roll on roll off (roro) sulit sandar,” jelas Heru kepada VIVAnews, 1 Juli 2011.

Penyebab lain, menurut Heru, adalah waktu liburan yang menyebabkan jumlah kendaraan bertambah. “Jumlah kendaraan pribadi terus bertambah saat liburan ini, dari 1.950 unit menjadi 3.000 unit per hari,” ungkapnya.
Pihaknya saat ini tengah mengupayakan mempercepat proses bongkar muat kapal, yang saat ini maksimal 45 menit.

Menurut data yang dihimpun VIVAnews, penumpukan kendaraan terjadi sejak Rabu 15 Juni lalu. Baik kendaraan berupa truk, bus, ataupun kendaraan pribadi.

“24 Kapal feri telah disediakan. Namun, karena volume kendaraan yang terus bertambah kami kewalahan,” ungkap Heru.

Heru juga mengatakan penyebab penumpukan itu karena truk-truk barang yang akan menyuplai barang ke sejumlah daerah di Pulau Jawa terus mengalir deras sehingga tidak seimbang dengan jadwal pelayanan. “Akibatnya terjadi stagnasi,” kata dia.

Masalah jalan amblas di kilometer 81/82, Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan juga menjadi masalah tersendiri. Banyak truk yang tertahan karena jalan masih diperbaiki. Aparat Satuan Lalu Lintas Polres Lampung Selatan juga terlihat sudah mengalihkan truk untuk melewati jalur Gayam yang menembus Jalinpatim, agar antrean di Jalinsum tidak terlalu panjang. (Laporan: Andry Kurniawan | Lampung, umi)

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024