Ledakan Bom

NU: Polisi Punya Hak Selidiki Ledakan Ponpes

Ledakan bom Utan kayu
Sumber :
  • twitter@KBR68H

VIVAnews - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Agil Siradj mengatakan penghuni Pondok Pesantren Umar Bin Khattab seharusnya mengizinkan polisi memasuki wilayahnya untuk menyelidiki ledakan yang diduga sebagai bom. Apalagi polisi memiliki hak melakukan penyelidikan.

"Sebagai rakyat, kita harusnya tunduk pada aparat pemerintahan dan mestinya polisi punya hak untuk masuk wilayah pesantren," kata Said Agil di Jakarta, Rabu 13 Juli 2011.

Menurut dia, polisi juga bisa menggunakan cara paksa jika dihalang-halangi dalam proses penyelidikan itu. "Satu-satunya yang berhak melakukan kekerasan adalah aparat, penegak hukum," kata dia.

PBSI Sumedang, Merajut Asa Melalui Turnamen Bulutangkis Usia Muda

Sebagaimana diketahui, pada Senin 11 Juli 2011 sekitar pukul 15.30 WITA terjadi ledakan yang diduga berasal dari sebuah bom di Ponpes Umar Bin Khattab. Ledakan itu menewaskan Ustad Suryanto Abdullah alias Firdaus. Namun anehnya, kata dia, para penghuni ponpes menghalang-halangi polisi yang akan melakukan penyelidikan ledakan itu.

Said mengatakan, NU sendiri memiliki  22.000 pesantren di seluruh Indonesia. Namun, lanjut dia, Pesantren Umar Bin Khattab di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat itu tak termasuk dalam anggota organisasinya.

"Yang terjadi sekarang bukan pesantren NU," Kata dia.

Said menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen mempertahankan NKRI, pancasila, dan kebhinekaan. "Akhir-akhir ini gejala di antara kita enggan untuk mengucapkan kata Pancasila. Banyaknya anak muda yang terpengaruh gerakan sempalan seperti NII," kata dia. (eh)

Witan Alami Pecah Kepala Saat Lawan Guinea U--23

Witan Sulaeman Pecah Kepala Saat Timnas Indonesia Vs Guinea, Sang Istri Langsung Ungkap Kondisinya

Witan Sulaeman mengalami benturan kepala dari salah satu pemain Guinea U-23, Issiaga Camara. Akibatnya, ia harus mendapatkan perawatan dan memakai perban di kepala.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024