Densus 99 Tak Akan Sweeping Pesantren Radikal

Peringatan Harlah NU
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Wakil Ketua Umum PB Nahdhlatul Ulama, As'ad Said Ali menyatakan dukungannya atas berdirinya Detasemen Khusus 99, di bawah ormas Gerakan Pemuda Ansor. Badan tersebut secara resmi telah disahkan oleh Ketua Umum GP Anshor, Nusron Wahid, pada peringatan puncak Hari Lahir NU ke 85 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin.

"Saya dukung sejauh tunduk kepada aturan-aturan negara, dan PBNU. Jadi tidak boleh melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum kalau melakukan sweeping," ujar As'ad saat ditemui di sela-sela acara PBNU di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 18 Juli 2011.

Menurut As'ad, dasar dibentuknya Densus 99 bukan karena kinerja Densus 88 (badan khusus kepolisian dalam menangkal terorisme) melemah. Namun, lebih kepada aspek spritual dan keagamaan.

"Konsepnya sama (dengan densus 88), tapi bentuknya beda. Mereka kan bersenjata, kalau Densus 99 itu lebih banyak spiritual dan semangat untuk menangkal suatu yang tidak diinginkan terjadi di masjid-masjid NU," kata As'ad.

Mantan Wakil Kepala BIN ini menuturkan, maksud dari menangkal tersebut adalah bila ada kelompok radikal memasuki masjid-masjid khususnya warga NU, maka Densus 99 akan melakukan sweeping. "Jadi kalau ada kelompok itu (radikal) yang masuk ke masjid kita, kalau tak mau disuruh keluar, ya nanti kita bawa ke kantor polisi," katanya.

Lantas, apakah densus 99 ini juga akan melakukan sweeping terhadap pesantren yang dianggap radikal?

"Tidak. Sejauh mereka baik-baik saja di dalam, kami tidak akan beraksi. Tapi kalau sudah mengkafirkan orang NU, tentu kami akan memberikan peringatan. Tapi NU berusaha menjauhkan diri dari kekerasan," ucapnya. (eh)

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024