Keistimewaan DIY

Pro Penetapan: Belanda Saja Menghargai Sultan

Keraton Yogyakarta
Sumber :
  • jogjakini.com

VIVAnews - Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta dipastikan tidak akan selesai pada tahun 2011 ini, padahal jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY akan selesai pada 9 Oktober mendatang.

Ketidakberhasilan DPR menyelesaikan RUUK DIY yang sudah dibahas sejak DPR periode 2004-2009 ini dinilai sebagai bentuk ketidakmampuan kerja dari para wakil rakyat yang ada di Senayan.

Ketua Paguyuban Dukuh Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulistyo Admojo menyatakan dalam RUUK DIY ada tiga pilar yang harus diperhatikan yaitu, rakyat, adat dan pemerintah. Unsur pertama yaitu rakyat sudah jelas menginginkan penetapan, unsur kekdua yaitu adat dalam hal ini keraton sejak dulu juga menginginkan penetapan  dan saat ini tinggal unsur ke tiga yaitu pemerintah.

“Artinya kalau DPR tidak bisa kerja, maka pemerintah bodoh,” kata Sulistyo Admojo, Ketua Paguyuban Dukuh (PANDU) Kabupaten Bantul, DIY, Senin, 22 Agustus 2001

Menurut Sulis jika Kasultanan Yogyakarta orientasinya kekuasaan maka sudah sejak dahulu sebelum merdeka, Sultan memimpin Jawa dan itu tawaran dari Belanda. Namun demikian Sultan tidak bersedia merendahkan kerajaan-kerajaan lain pada waktu itu sehingga Sultan IX dan PA VIII menyatakan bergabung dengan NKRI.

“Kalau dahulu sesama kerajaan tidak merasa saling direndahkan, namun saat ini ketika mereka berkuasa justru merendahkan orang lain,” tandasnya

Lebih lanjut Sulis menyatakan jika dahulu Belanda menghargai keberadaan Sultan dan Paku Alam, namun saat ini justru pemerintahan sendiri yang tidak menghargai keberadaan Keraton Yogyakarta. “Saat ini justru pemerintah tidak menghargai keberadaan Sultan, berbeda saat Belanda dulu,”paparnya

Bagi PANDU sendiri kata Sulis tidak akan berpikir ketika masa jabatan sultan sebagai gubernur selesai pasalnya PANDU untuk memperjuangkan penetapan akan berjuang disegala lini. “Kita tidak terlalu pusing masalah perpajangan jabatan gubernur,”tegasnya

Sulis menambahkan bersamaan dengan peringatan Maklumat 5 September yaitu bergabungnya Keraton Yogyakarta ke NKRI, maka akan dilakukan berbagai kegiatan yang mendukung penetapan. “Nanti bisa saja dalam bentuk pisowanan agung,”pungkasnya. ( Laporan: Juna Sanbawa| DIY)

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga
Praz Teguh.

Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra

Bagi Praz Teguh, ketika melihat seorang wanita ia tidak suka memandangi bagian dada ataupun pinggang yang menunjukkan seberapa seksi tubuh wanita itu. Tapi dari mata kaki

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024