Debt Collector Serang Markas Pemuda Pancasila

Sumber :
  • Reza Putra/ VIVAnews.com

VIVAnews - Puluhan debt collector dari sebuah perusahaan leasing menyerang markas Pemuda Pancasila (PP) di Jl. Saleh, Cirebon, Jumat, 16 September 2011. Gara-gara aksi penyerangan ini, satu anggota Pemuda Pancasila terluka parah.

Menurut informasi yang dihimpun VIVAnews.com, aksi penyerangan ini diduga merupakan buntut dari aksi pengeroyokan terhadap salah satu juru tagih utang oleh 15 anggota PP pada Kamis sore di Sekretariat PP. Tidak terima, para debt collector itu membalas menggeruduk Sekretariat PP.

Adi Wijaya (35) anggota Pemuda Pancasila yang saat itu sedang berada di warung depan Sekretariat Pemuda Pancasila menjadi sasaran kemarahan puluhan juru tagih utang. Dia menjadi bulan-bulanan, dihajar massa yang marah itu.

Akibatnya, kepala Adi bocor dikepruk batu dan botol. Sebagian massa penyerang sempat masuk ke dalam Sekretariat mencari anggota Pemuda Pancasila lainnya. Namun, karena situasi sepi, akhirnya mereka pergi meninggalkan Adi yang terkapar bersimbah darah.

Petugas dari Polresta Cirebon dan TNI yang menerima laporan insiden itu langsung mendatangi lokasi kejadian. Adi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon dengan menggunakan becak.

"Yang menyerang saya puluhan. Beberapa orang yang menarik motor saya itu saya kenal," kata Adi kepada VIVAnews.com.

Kapolres Cirebon AKBP Asep Edi Suheri mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. "Untuk sementara, 20 orang dari kedua belah pihak kami panggil untuk dimintai keterangan," dia menjelaskan.

Hingga Jumat pukul 11.00 WIB tadi situasi masih mencekam. Untuk mengantisipasi penyerangan balasan dari Pemuda Pancasila, ratusan petugas kepolisian dibantu aparat TNI menjaga kantor perusahaan leasing itu dan Sekretariat Pemuda Pancasila. (Laporan: Reza Putra, Cirebon | kd)

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'
Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024