VIVAnews - Dalam menyambut hari jadi Palang Merah Indonesia (PMI) yang ke-66, PMI Kota Bandung menggelar aksi membagi-bagikan stiker berlambang Palang Merah yang bertuliskan ‘Satu Negara Satu lambang Satu Gerakan’.
Pembagian itu bertujuan sebagai sosialisasi penegasan lambang PMI yang selama ini kerap digunakan oleh pihak lain yang tidak memiliki kewenangan.
Menurut Humas PMI Kota Bandung, Kristin Munandar, pembagian stiker tersebut merupakan sosialisasi dari penegasan lambang PMI yang berbentuk palang berwarna merah. Logo tersebut merupakan lambang yang netral dan hanya organisasi kemanusiaan
“Sekarang banyak penempatan lambang palang merah tidak pada tempatnya dan itu merupakan suatu kesalahan," kata Kristin, di Markas PMI Bandung, Senin 19 September 2011.
Kristin mengatakan penyalahgunaan lambang tersebut disebabkan kekurangtahuan masyarakat terkait hal ini. Kristin mencontohkan ada beberapa penyalahgunaan lambang, seperti penempatan palang merah pada obat penyembuh luka, pada mobil ambulan, dan beberapa klinik kesehatan.
“Seharusnya kan berdasarkan konvensi Jenewa yang menggunakan lambang itu hanya PMI dan dinas kesehatan TNI sebagai satu-satunya lambang dan organisasi Gerakan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah Internasional di Indonesia,” jelasnya.
Terkait adanya beberapa penyalahgunaan lambang, Kristin menambahkan bahwa PMI tidak bisa menindak hal tersebut. Karena belum adanya Undang undang terkait hal tersebut. “Sejauh ini kita belum ada sanksi untuk itu karena tidak ada undang-undangnya, tetapi kita akan memberikan surat imbauan kepada instansi atau perusahaan yang melakukan penyalahgunaan lambang,” ujarnya. (Laporan: Dani Wahyu Ramdani | Bandung)
Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra
Bagi Praz Teguh, ketika melihat seorang wanita ia tidak suka memandangi bagian dada ataupun pinggang yang menunjukkan seberapa seksi tubuh wanita itu. Tapi dari mata kaki
