Pembunuhan Nasrudin

"Babeh Terlalu Berani Menulis 9 Mm"

Jasad Nasrudin Bukan Dimanipulasi : Abdul Mun'im Idris
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Abdul Mun'im Idris, saksi ahli dalam sidang PK Antasari Azhar diminta penyidik Polri menghapus data hasil visum terhadap jenazah Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen.

Ahli forensik RSCM ini diminta menghapus hasil visum pada lubang di pelipis kiri yang berdiameter 9 mm.

"Waktu itu petugas datang ke ruang saya di RS Cipto. Kemudian petugas tadi bilang, 'Dok, komandan minta bisa ngga dihapus'. Saya bilang tidak bisa. Kemudian komandannya telepon saya. Saya bilang juga tidak bisa," ujar Mun'im di pengadilan Jakarta Selatan, Kamis 22 September 2011.

Namun, saat ditanya siapa penyidik dan komandan yang meminta data visum itu dihapus, Mu'im tidak ingat. "Petugas mayor yang menghubungi, dia telepon atasannya, Pak Nico (kejahatan keras) bertugas di Polda. Tapi saya tidak ingat (nama lengkap dan pangkatnya)," katanya. 
 
Bukan hanya dari penyidik, intervensi hasil visum juga datang dari pejabat Puslabfor Polda Metro Jaya. Namanya Amri Kamil. "Dia bilang, 'Beh, Babeh terlalu berani menulis 9 mm'," ucap Mun'im.

Nurul Ghufron Disesak Mundur karena Kembali Bikin KPK Gaduh

Saat ditanya apa yang dia pikirkan saat dikatakan terlalu berani, Mun'im mengatakan, "Yang saya pikir dia tidak ngerti." Betulkah penjelasan Mun'im Idris ini? Mungkin harus ditelusuri lagi. VIVANews masih melakukan konfirmasi kepada Polda Metro Jaya.(umi)

Halal bihalal serikat pekerja

Halal Bi Halal Serikat Pekerja Pelindo, Serukan Semangat Konsolidasi

Ketua Umum SPPI Dodi Nurdiana, menjelaskan tantangan ke depan menuntut konsolidasi kekuatan pekerja pelabuhan untuk menyeimbangkan antara kepentingan pekerja dengan lainn

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024