Diisukan Jadi Menteri, Ini Tanggapan Karen

Karen Agustiawan, Dirut Pertamina
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - Setelah mengatakan, "tunggu tanggal mainnya", Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semalam memberi kepastian soal isu perombakan kabinet (reshuffle). Yudhoyono mengungkapkan, kemungkinan besar perombakan kabinet akan dilakukan sebelum 20 Oktober 2011 mendatang.

Sejumlah menteri dikabarkan bakal diganti, sebaliknya, nama-nama baru digadang-gadang jadi pengisi kursi kosong dalam kabinet.

Salah satu nama yang disebut adalah, Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan. Ia diduga kuat akan menggantikan Darwin Zahedy Saleh sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Saat dikonfirmasi hal tersebut, ia enggan berkomentar. "Ini saya no comment lah yah, saya masih Direktur Pertamina, terima kasih," kata Karen, di Kantor Wakil Presiden, Jumat 23 September 2011.

Dia mengaku, sampai saat ini belum ada panggilan ke kediaman Presiden SBY, Cikeas, Jawa Barat. "Nggak ada, saya panggilannya ke sini (kantor wakil presiden)," kata dia

Karen sendiri enggan berkomentar ditanya soal kesiapannya jika ditawari menjadi salah satu menteri. "Aduh saya tidak mau berwacana dulu yah," ujar Karen

Sementara itu, Menteri ESDM Darwin Saleh usai rapat soal listrik di Kantor Wapres enggan berkomentar soal isu reshuffle. Darwin langsung menuju kendaraan dinasnya.

Ini bukan kali pertamanya Menteri Darwin diterpa isu reshuffle. Ia pernah dirumorkan bakal diganti pada 2010 lalu. Gara-garanya, saat kunjungan kerja Wakil Presiden Boediono ke China beberapa waktu lalu. Saat itu, sedianya Darwin diagendakan membuka acara Forum Energi Indonesia-China. Tetapi sampai acara itu berlangsung, acara justru dibuka oleh Menteri Negara BUMN Mustafa Abu Bakar. (umi)

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'
Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024