- ANTARA/Dedhez Anggara
VIVAnews - Palang Merah Indonesia telah mengirim dua tim untuk melakukan evakuasi korban bom yang meledak di gereja Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 25 September 2011. Saat ini masih dilakukan identifikasi dari petugas Puslabfor Polda Jateng.
Menurut Staf PMI Solo, Moko, menjelaskan PMI solo langsung meluncur setelah mendapatkan laporan tentang bom yang meledak tepat di pintu masuk gereja. "Sudah dua tim dan dua ambulan langsung meluncur," katanya saat dihubungi VIVAnews.com.
Menurutnya saat ini PMI Solo terus melakukan koordinasi dengan tim yang ada dilapangan untuk mengetahui jumlah korban. Saat ini baru ditemukan satu orang tewas sedangkan informasi korban luka belum diketahui secara pasti.
Selain ambulan dari PMI sejumlah mobil dari rumah sakit juga disiapkan, jumlah seluruhnya sudah mencapai delapan unit.
"Kita cek-cek ke rumah sakit belum ada korban yang masuk," katanya.
Seperti diketahui, bom yang diduga kuat dari aksi bunuh diri di Gereja Kepunton meledak tepat di pintu masuk gereja. Sejumlah material bom masih terlihat berserakan di sekitar titik ledakan. Seperti mur, batu, paku payung terlihat di pintu masuk gereja. Satu orang yang diduga sebagai pelakunya masih berada di dalam.
"Baut dan paku payung terlihat hingga ke luarĀ jalan di depan gereja. Orang yang dianggap pelakunya masih di dalam gereja," katanya.
Salah satu warga bernama rusgiyati, yang kebetulan juga sebagai jemaat di gereja tersebut menjelaskan, saat kebaktian selesai pada pukul 10.55 WIB, jemaat keluar melalui dua pintu gereja. Bagian samping dan depan. Saat sebagai dari mereka keluar, bom meledak di pintu utama pada bagian dalam.
Sebelum melakukan aksi pengeboman, pelaku sempat mondar-mandir di sekitar gereja. Ia mengenakan kemeja putih abu-abu. Pelaku merupakan satu-satunya korban tewas. Tidak ada korban tewas lain dari pihak jemaat atau masyarakat sekitar. (sj)