Desember, Banjir Lahar Dingin Mengancam Yogya

Aliran deras banjir lahar dingin dari Merapi pada Januari 2011.
Sumber :
  • BMKG

VIVAnews - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Yogyakarta memperkirakan banjir lahar dingin dari Gunung Merap akan melanda Kota Yogyakarta pada akhir Desember tahun ini atau awal Januari 2012 mendatang. Pada bulan itu, merupakan puncak musim hujan di wilayah Yogyakarta.

"Dengan curah hujan yang tinggi serta waktu yang lama sangat dimungkinkan potensi bahaya banjir lahar dingin akan terjadi," kata Kasi Data dan Informasi, BMKG Yogyakarta, Tony Agus Wijaya, Selasa, 11 Oktober 2011.

Namun, BMKG Yogya memperkirakan banjir lahar dingin ini tidak akan sebesar pada peristiwa 2010 yang silam. Karena musim hujan tahun 2011 cenderung normal. "Tidak seperti tahun 2010 yang lalu, di mana curah hujan cukup tinggi. Bahkan disaat musim kemarau masih sering berlangsung hujan," kata Tony.

Prediksi ini semakin kuat. Pasalnya, saat sebagian wilayah Yogyakarta masih musim pancaroba, kawasan di Merapi sudah sering berlangsung hujan. Sehingga untuk musim hujan tahun ini akan terjadi di wilayah Sleman, menyusul Kota Yogyakarta, dan wilayah Bantul yang berada di bagian paling selatan.

"Memang untuk kawasan lereng Merapi akan berlangsung musim hujan terlebih dahulu dibandingkan dengan daerah lain di DIY ini," kata dia.

Menurut Tony, dengan terjadinya hujan di kawasan Merapi, para penambang pasir harus berhati-hati. Sewaktu-waktu, banjir lahar dingin bisa menerjang karena di Pundak Merapi telah terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama.

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia

"Kejadian pernah berlangsung truk pasir tertimbun material merapi akibat banjir lahar dingin yang tiba-tiba datang tanpa disadari oleh para penambang," kata dia. (Laporan: Juna Sanbawa l Yogyakarta, umi)

Plt Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Chatarina Muliana.

Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan

Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dihimbau untuk tidak terjebak dalam bujukan untuk membeli kelulusan dengan membayar sejumlah uang.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024