Serikat Buruh Papua Demo Mabes Polri

Aksi demonstrasi berdarah PT Freeport
Sumber :
  • REUTERS/ Muhammad Yamin

VIVAnews -- Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI) melakukan aksi di depan Mabes Polri Jakarta.

Aksi yang diikuti sekitar 150 orang tersebut mengutuk keras tindakan perusahaan yang melakukan intimidasi dan teror kepada para buruh dan serikat pekerja untuk melancarkan agenda union busting --  fenomena intimidasi, teror, bahkan hinggal pelarangan pembentukan serikat pekerja.

Perwakilan Buruh Papua, Dorus Wakum, menggunakan kasus Freeport sebagai contoh kasus.

Dia menjelaskan, para buruh PT Freeport yang telah melakukan aksi mogok kerja mulai tanggal 15 September 2011 telah mendapat intimidasi dan teror. Intimidasi dan teror tersebut bahkan dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan hingga ke keluarga para buruh.

"Setiap buruh yang turut serta dalam aksi pemogokan kerja akan di-PHK. Padahal jelas pilihan untuk melakukan aksi mogok kerja tersebut dipicu oleh ketidakadilan dalam hubungan industrial yang terjadi di dalam PT Freeport Indonesia," ujarnya di depan Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2011.

Aksi demo buruh justru dihadapi dengan kekerasan. "Pada aksi 10 Oktober 2011, satu orang buruh Freeport tewas tertembus peluru aparat kepolisian dan tujuh buruh lainnya menderita luka-luka akibat penembakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Jelas ini tindakan brutal aparat kepolisian yang dilakukan hanya untuk melindungi dan berpihak kepada PT Freeport," kata dia.

Peserta aksi menuntut agar Mabes Polri mengusut tuntas berbagai kasus penembakan terhadap rakyat yang terjadi di Indonesia. "Kapolri harus bertanggung jawab terhadap berbagai kasus kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian selama ini kepada kelompok-kelompok masyarakat," tegasnya.

PT Freeport sebelumnya mengatakan para karyawan itu mencoba untuk mengintimidasi pekerja pengganti perusahaan yang sedang berusaha untuk pindah ke barak-barak pekerja tambang.

Saat para pekerja memaksa menuju areal pertambangan, polisi menghadang dengan melepaskan tembakan. Insiden itu membuat para pekerja semakin beringas. Tiga truk kontainer dibakar. Mereka melempari polisi dengan batu.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan  Masyarakat Mabes Polri Brigjen Ketut Untung Yoga Ana menjelaskan, keberadaan polisi di Terminal Gorong-gorong milik Freeport adalah dalam rangka tugas pelayanan dan penganggungjawab wilayah. "Tapi prinsip yang dilakukan kepolisian mengatasai keadaan tidak terkendalai, mengurangi risiko sekecil mungkin. Itu pun atas pertimbangan-pertimbangan," kata dia.

Untung Yoga menambahkan, polisi bertindak tegas agar tidak banyak korban. Terkait tewasnya demonstran, "saat ini sedang dibentuk tim untuk memeriksa, dan mengevaluasi apa yang sebenernya terjadi. Harus dilihat siapa yang harus bertanggung jawab," kata dia. (sj)

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'
Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024