"Selamatkan Tuti, Anak Saya Satu-satunya"

Tuty Tursilawati
Sumber :
  • Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI)

VIVAnews -- Warjuki, buruh tani asal Desa Cikeusik, Majalengka, Jawa Barat, siap berjuang mati-matinya. Demi menyelamatkan putrinya, Tuti Tursilawati yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi.

Pengadilan Arab Saudi telah menjatuhkan vonis mati atau qhisas kepada tenaga kerja wanita itu. Maaf keluarga korban menjadi satu-satunya peluang bagi Tuti lolos dari pedang algojo.

Warjuki mengatakan, hingga kini belum ada kabar dari anaknya, yang disel di penjara Kota Thaif. "Katanya besok, hari selasa baru ada kabar. Pihak Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengatakan sedang diperjuangkan agar Tuti bisa menelepon orang tuanya," kata dia kepada VIVAnew.com, Senin 17 Oktober 2011.

Pria paro baya itu menceritakan, anaknya terakhir menelepon Ramadan lalu. "Saat itu dia mengaku sehat, belun tahu divonis mati. Saya juga saat itu belum tahu," kata dia.

Kabar yang disampaikan aktivis SBMI ke rumahnya, bagai petir di siang bolong. Warjuki mengaku kaget dan cemas.

Jika Selasa nanti bisa bercakap lewat telepon, apa yang akan disampaikan. "Saya ingin sampaikan, supaya tenang-tenang saja. Sedang diurus pemerintah. Orang tua juga berjuang supaya Tuti bebas," tambah dia, lantas terdiam sejenak.

Warjuki mengaku sangat rindu pada putrinya. "Dia orangnya nggak banyak omong, tapi kalau punya kemauan sulit dicegah. Diam, tapi keras kemauannya," kata dia.

Warjuki dan istrinya, Iti Sarmini berharap pemerintah berjuang semaksimal mungkin. "Dia anak pertama kami, satu-satunya."

Sebagai orang yang juga pernah mengadu nasib di Arab Saudi -- jadi sopir-- Warjuki mengerti benar sistem hukum di negeri 'petro dolar' itu. "Ada banyak kasus, orang membunuh, lalu dibunuh lagi. Nggak bakalan lepas, kalau nggak diperjuangkan."

Demi membebaskan Tuti, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah melayangkan surat pada Raja Arab, untuk melakukan pendekatan pada keluarga korban yang masih menolak menerima diyat atau 'uang darah'. Mereka bahkan meminta Tuti dieksekusi secepatnya, usai musim haji tahun ini.

Untuk diketahui, Tuti membunuh majikannya pada Selasa 11 Mei 2010. Dengan kayu ia menghabisi pria yang kerap memerkosanya itu. Setelah memukul majikannya, Tuti lari, membawa uang gaji senilai 31.500 real Saudi dan sebuah jam tangan dari rumah keluarga majikannya. Namun nahas, pria yang ia harapkan jadi penolong bahkan lebih bejat dan menjebaknya. Ia lalu diperkosa sembilan pria. (sj)

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024