Flu Burung Renggut 3 Nyawa, Gubernur Tenang

Pemusnahan Wabah Flu Burung
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews – Virus flu burung telah menelan tiga korban di Bali, yaitu kakak-beradik Wayan Aldiawan dan Nengah Rika Ari, beserta ibu mereka, Ni Wayan Purnami. Ketiganya merupakan warga Desa Jehem, kabupaten Bangli, Bali.

Namun Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, tak terlalu mengkhawatirkan virus flu burung tersebut akan berkembang menjadi wabah. Menurutnya, Bali sudah berpengalaman menangani virus flu burung. “Kami sangat berpengalaman. Seluruh protap sudah sesuai standar baku. Tinggal partisipasi masyarakat yang perlu terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus mematikan tersebut,” kata Pastika di Gedung DPRD Bali, Jumat 21 Oktober 2011.
 
Pastika menyatakan, Pemerintah Provinsi Bali sudah berupaya maksimal melokalisir unggas dan melakukan vaksin. “Saya mengimbau agar pemerintah kabupaten juga melakukan hal yang sama,” ujarnya. Selama ini, lanjut Pastika, belum pernah ada protes dari pemerintah pusat maupun dunia internasional terkait flu burung di Bali, karena seluruh protap penanganan flu burung sudah dilakukan sebagaimana mestinya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali, I Putu Sumantra mengakui, hingga saat ini virus flu burung sudah menyebar secara acak di 9 kabupaten dan kota di Bali. “Hasil pantauan tim menunjukkan, hingga saat ini virus flu burung sudah ada di 62 desa yang tersebar secara acak di 9 kabupaten dan kota di Bali, dengan jumlah kasus sebesar 65 kasus di unggas yang positif flu burung,” terangnya.
 
Tes cepat (rapid test) juga menunjukkan, ke-62 desa di Bali telah terinfeksi. Rapid test itu diuji ulang beberapa kali di sejumlah laboratorium, dan hasilnya sama, yakni unggas di ke-62 daerah tersebut positif flu burung.

Klub Milik Orang Indonesia, Como Resmi Promosi ke Serie A Italia

Oleh karena itu, Dinas Peternakan Bali terus berupaya mengendalikan virus flu burung, mulai dari eliminasi unggas dengan radius tertentu dari lokasi, pemberian vaksin terhadap unggas, serta penyemprotan disinfektan yang dilakukan oleh petugas terlatih maupun para peternak yang sudah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi dari petugas di lapangan.
 
Namun harus diakui, kata Sumantra, upaya pemerintah untuk meminimalisir kasus masih terkendala beberapa hal, misalnya respon masyarakat belum maksimal dalam menangani flu burung, dan banyaknya peternak unggas yang kurang disiplin dalam merawat unggas dan kandangnya.

Selain itu, hambatan utama lainnya dari masyarakat adalah karena masih saja ada warga yang ingin mendistribusikan unggasnya, baik antarwilayah di Bali, maupun antarpulau dari luar Bali. Padahal, jelas Sumanatra, Perda Bali No. 1 Tahun 2003 telah mengatur larangan upaya pendistribusian unggas. Namun aturan itu masih dilanggar terkait alasan konsumsi daging unggas di Bali yang sangat tinggi.
 
Meski unggas di 62 desa di Bali terinfeksi virus flu burung, namun menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Nyoman Sutedja, belum pernah ditemukan penularan dari manusia ke manusia di seluruh Provinsi Bali. “Dalam dua tahun terakhir, jumlah kasus meninggal pada manusia baru mencapai 9 orang. Tahun 2010 ada 6 orang, dan tahun 2011 ada 3 orang,” ujarnya.

Sementara korban yang tidak meninggal dunia namun dinyatakan suspect (diduga dijangkiti virus) mencapai 21 orang. Mereka semua, terang Sutedja, bisa tertolong. Sutedja mengimbau agar seluruh masyarakat di Bali waspada bila mereka batuk disertai demam hingga mencapai 36 sampai 37 derajat Celsius. “Segera ke dokter, rumah sakit, dan puskemas terdekat,” kata dia. (eh)

Laporan: Bobby Andalan | Bali

Rizky Febian dan Mahalini

Terpopuler: Ekspresi Wajah Keluarga Mahalini, Gading Marten dan Gisel Dicurigai Rujuk

Rizky Febian dan Mahalini akhirnya resmi menikah. Berita-berita terkait hal ini pun sukses memantik perhatian pembaca. Satu yang tak kalah dilirik soal keluarga Mahalini.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024