- Banjir Ambarita, Papua
VIVAnews – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua, John Ibo, menyatakan bahwa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Papua sangat kompleks, mulai dari masalah kesejahteraan, pendidikan, sosial, budaya, sampai keamanan.
Secara khusus, Ibo meminta pemerintah pusat dan masyarakat Indonesia pada umumnya, untuk mengedepankan pendekatan dialog dan persuasi dalam menyelesaikan setiap kasus kekerasan di bumi Cenderawasih itu.
“Semua stakeholder harus menggunakan hati untuk membangun Papua. Kalau dia ada hati, dia akan menganggap orang Papua sebagai orang Indonesia yang hidup di negeri Indonesia,” kata Ibo saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 27 Oktober 2011.
Ibo menegaskan, Papua adalah bagian mutlak dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga pembangunan dengan cinta kasih di Papua wajib dilakukan, demi menghindarkan masyarakat Papua dari kecemburuan akibat kesenjangan politik dan sosial.
“Rakyat Papua sebetulnya sangat sedikit. Orang asli Papua hanya 2 juta di tengah-tengah 260 juta rakyat Indonesia. Jadi, walaupun ada tindakan-tindakan melanggar hukum di Papua, lakukan langkah persuasif. Pada akhirnya rakyat Papua akan mengerti,” jelas Ibo.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Pramono Anung juga mendesak pemerintah untuk mengedepankan pendekatan humanis dalam menyelesaikan kekerasan di Papua, karena akar permasalahan di Papua selama ini adalah ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat setempat. "Di sana ada perusahaan-perusahaan multinasional kelas dunia, tapi masyarakatnya tetap hidup sangat miskin. Jadi ada ketidakadilan,” kata dia. (eh)
Miris! Angka Stunting Cuma Turun 0,1 Persen, Padahal Sudah Keluar Puluhan Triliun
Komisi IX DPR RI mengkritisi turunnya angka prevalensi stunting hanya 0,1 persen dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.
