Kenaikan Gaji Para Peneliti, Tunggu Presiden

Eniya Listiani Dewi sedang menyusun fuel cell
Sumber :
  • Dok pribadi

VIVAnews -- Gaji dan kesejahteraan peneliti di lembaga pemerintahan di Indonesia menjadi sorotan. Gaji mereka dinilai sangat memprihatinkan dibanding negara lain. Lantaran gaji rendah itu, banyak periset yang lari ke sektor swasta atau hengkang ke negara lain.

Keluarga Ungkap Kronologi Betharia Sonata Kena Gejala Stroke Sampai Masuk RS

Gaji yang diterima para peneliti kita hanya satu persen dari gaji yang diterima para peneliti di negara maju. Ittu sebabnya, belakangan ini sejumlah kalangan mendesak agar pemerintah segera menaikkan gaji para peneliti itu.

Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, menegaskan bahwa  soal kenaikan gaji peneliti itu masih menunggu keputusan presiden. "Sudah diusulkan. Tinggal nunggu Kepres. Sudah kami ajukan," kata Gusti, di Kantor Presiden, Jumat 28 Oktober 2011. 

Dia menambahkan bahwa tunjangan peneliti yang sekarang diterima mengalami kenaikan yang cukup signifikan. "Kalau dulu tunjangannya Rp1,4 juta, sekarang minimal Rp5,5 juta," mantan Menteri Lingkungan Hidup itu.

Jumlah tersebut, kata Gusti, jika ditambahkan dengan gaji pokok, maka penghasilan peneliti Indonesia bisa mecapai  8-9 juta tiap bulannya.

Sementara itu Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan keputusan presiden soal gaji para peneliti itu sedang dibahas. Namun Dipo belum memastikan kapan Keppres tersebut akan selesai. "Nanti lah. Kan harus ada koordinasi dulu menteri keuangan," ucap Dipo.

Sebelumnya, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendata, aji peneliti utama di Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kementerian Riset dan Teknologi hanya berkisar Rp5-6 juta per bulan.

Gaji tersebut terbilang sangat rendah jika dibandingkan dengan profesi yang sama di negara-negara Asia Tenggara yang berkisar antara Rp90-100 juta per bulan.

Apalagi, dia melanjutkan, jika gaji peneliti pemerintah atau teknokrat di Tanah Air dibandingkan dengan pendapatan peneliti dari negara maju. Di negara dengan teknologi yang sudah mapan, para peneliti bisa memperoleh pendapatan antara Rp400-600 juta per bulan.

Youtuber Paling Kaya di Dunia Rayakan Ulang Tahun Bagi-bagi Tesla Gratis
Petugas Haji Indonesia mulai diberangkatkan ke Arab Saudi

Fase Gelombang Pertama, Kemenag Berangkatkan 329 Petugas Haji Indonesia ke Arab Saudi

Selain Kemenag, Kementerian Kesehatan pada hari ini juga akan memberangkatkan 108 petugas haji binaannya menuju Arab Saudi.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024