VIVAnews - Seorang pasien meninggal setelah tidak mendapatkan pelayanan dari Rumah Sakit akibat tidak mampu. Alfian Masyuri (33 tahun) meninggal setelah tidak mendapatkan pelayanan medis dari Rumah Sakit Umum Pemerintah Kandao Malalayang, Manado, Sulawesi Utara.
Kakak kandung Alfian, Meydi Masyuri, mengatakan, sejak tiba di RS Kandou Malalayang Manado, Alfian hanya dibiarkan di ruang tunggu Rumah Sakit. Sebelumnya, Alfian ke RS Kandou Malalayang setelah dirujuk dari RSUD Manembo-nembo, Kota Bitung, Sabtu lalu, 29 Oktober 2011, sekitar pukul 23.15 WITA.
Alfian, kaat Meydi, hanya diterlantarkan tanpa disentuh saat membutuhkan perawatan. Pihak RS terkesan cuek dengan pasien.
Tapi, pihak Rumah Sakit mengaku tidak tahu mengenai kematian Alfian. Hal ini dikatakan Kepala Humas RS Kandou Malalayang, Jemmy Tomuka, saat dihubungi VIVAnews.com via telepon, Rabu, 2 November 2011.
"Kami tidak mengetahui adanya pasien bernama Alfian Masyuri, dan tidak tahu kalau dia meninggal," kata Jemmy.
Menurut Meydi, saat tiba Alfian hanya dibiarkan oleh perawat RS. "Tidak ada seorang pun dokter menyentuh adik saya. Saat Fian sudah menghembuskan nafas terakhir, baru datang bantuan dari dokter," ujarnya kepada VIVAnews.com, sambil mengucurkan air mata.
Meydi juga membawa Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). "Kami membawa Jamkesmas dan itu ternyata tidak ada manfaatnya di RS Kandou Malalayang, Manado," tutur Meydi.
"Kami hanya membawa surat rujukan dari RSUD Manembo-nembo Kota Bitung, dengan melampirkan Jamkesmas. Ataukah mungkin dikarenakan Jamkesmas, adik kami tidak dilayani?" ucap Meydi.
Alfian kemudian dimakamkan hari ini, Senin, 31 Oktober 2011, di Kelurahan Wangurer Timur Kota Bitung.
Terkait tudingan ini, Kementerian Kesehatan membantah bahwa salah satu rumah sakit pemerintah itu telah menelantarkan pasien. Rumah sakit sudah menjalankan prosedur dan melayani pasien. (Baca: Kemenkes Bantah RS Kandou Telantarkan Pasien)
Laporan: Roger Wenas | Manado
Rahasia Kesuksesan Detektif Jubun: Selalu Menjaga Hubungan Baik dengan Rekan Bisnis
Detektif Jubun terkadang membangun kedekatan emosional dengan para klien hingga rekan bisnisnya dengan saling memperkenalkan anggota keluarga, bahkan menjadi teman curhat
