Dihajar, Briptu Jamil Berubah Kekanakan

Aksi demonstrasi berdarah PT Freeport
Sumber :
  • REUTERS/ Muhammad Yamin

VIVAnews - Briptu Jamil, anggota polisi yang terluka parah saat melakukan pengamanan aksi unjuk rasa karyawan PT Freeport di Papua pada 10 Oktober 2011 telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Serangkaian tindakan medis telah dilakukan tim dokter untuk menyembuhkan anggota polisi yang sempat dilaporkan tewas ini.

"Harus dibuka rongga tengkorak belakangnya, tiga hari lalu sudah ditutup lagi," kata Kapolri, Jenderal Pol Timur Pradopo di saat rapat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 25 November 2011.

Kini, Briptu Jamil masih terbaring di RS Pondok Indah untuk tahap penyembuhan. Namun, ada perubahan yang drastis dalam diri Briptu Jamil. "Kondisinya jadi seperti anak kecil lagi," ujarTimur.  "Sekarang masih dalam terapi penyembuhan, mudah-mudahan bisa kembali seperti semula."

Menurut Timur, apa yang dialami oleh Briptu Jamil itu merupakan konsekuensi seorang polisi. Namun, sebagai atasan, Timur berjanji melakukan upaya terbaik untuk menyembuhkan anggota polisi yang memiliki dua anak tersebut. "Kami berikan layanan terbaik di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta. Seklaku pimpinan kita beri pelayanan terbaik untuk kesembuhannya," kata dia.

Keterangan yang diberikan oleh Kepolisian terkait kondisi Briptu Jamil sempat berubah-ubah. Polisi sempat menyebut Briptu Jamil tewas karena dijeroyok, dihajar oleh massa demonstran. Namun, keterangan itu kemudian diralat karena ternyata Briptu Jamil masih hidup.

Nama Briptu Jamil disebut kali pertama oleh Juru Bicara Polda Papua, Kombes Wachyono pada Senin 10 Oktober 2010 -- hari yang sama dengan terjadinya demo berdarah di Freeport. "Ia tewas dikeroyok para pekerja Freeport yang demo, bahkan senjatanya juga dirampas dan hingga kini belum ditemukan," papar dia saat itu.

Kemudian, sehari setelahnya, Wachyono meralat informasi yang ia sampaikan. "Info itu salah. Dia masih hidup namun kondisinya kritis akibat lukanya yang cukup parah. Saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Timika," kata dia, Selasa 11 Oktober 2011 pagi. "Saya sudah marahi anggota di lapangan yang memberikan informasi salah itu."

Kemudian, pada Selasa malam disebut bahwa Britu Jamil meninggal dunia. Akibat luka yang cukup parah, nyawa Briptu Jamil yang sebelumnya kritis, tidak terselamatkan. Dia tewas hari ini. Tapi, pastinya jam berapa saya belum mendapat laporan secara detil," ujar juru bicara Polda Papua Kombes Wachyono.

Dalam aksi unjuk rasa pada 10 Oktober 2011 itu, terdapat tujuh orang demonstran terluka. Satu lainnya meninggal dunia atas nama Petrus Ayamisemba. Tujuh polisi terluka dan tiga unit kendaraan rusak parah karena dibakar massa. (sj)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga
Ilustrasi barang pangan pendorong inflasi.

Sri Mulyani Pede Inflasi Melandai di Kuartal-II 2024 Seiring Turunnya Harga Beras

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku optimis bahwa inflasi Indonesia akan makin melandai ke depannya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024