Pansel KPK Bantah Dikte Komisi III DPR

Seleksi Calon Pimpinan KPK
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari

VIVAnews - Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Imam B. Prasodjo, membantah mendikte apalagi meneror Komisi III DPR memilih calon tertentu. Menurut Imam, Pansel menjelaskan ranking capim KPK demi transparansi.

"Saya tidak tahu anggota lain. Saya tidak pernah mengatakan DPR harus ikuti pansel. Ini ada sebuah proses ada scoring yang sama-sama kita tidak mengerti sebelum didapat hasil akhir," kata Imam, dalam diskusi Polemik, Sindo Radio yang bertajuk "Cari Pimpinan KPK Aja Kok Repot", Sabtu 26 November 2011.

Menurut Imam, hal itu juga bentuk pertanggungjawaban pansel terhadap publik. "Ini menjalankan prinsip transparansi. Kami sudah jelaskan pada rakyat. DPR kalau mengubah silakan pertanggungjawabkan pada publik. Tentu ada alasan dong, itu yang harus dijelaskan," katanya.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Imam menuturkan, metodologi itu dipakai dengan pertimbangan matang menilai paling objektif atas kepemimpinan, integritas, kapasitas, dan independensi.

Dari empat aspek itu dibuat bagan. Ternyata ada yang nilainya konsisten, tapi ada juga yang tinggi di satu aspek, tapi rendah di aspek lain. Menurutnya, aspek integritas menjadi sorotan utama.

"Urusan kepuasaan itu urusan masing-masing. Kalau tidak menilai begini, lalu bagaimana?" katanya.

Imam pun membantah, ada tekanan keharusan wakil yang lolos dari unsur polisi dan jaksa. Menurut dia, figur-figur dari dua institusi itu yang lolos memang karena nilainya cukup untuk lolos.

Dia mencontohkan Aryanto Sutadi, calon berlatar kepolisian yang kini disorot menyusul beredarnya surat kaleng. "Aryanto kepemimpinan bagus, integritas ada keraguan, independensi lagi ada masalah, tapi kompetensi bagus," ujarnya.

"Surat kaleng tentang Aryanto masuk tapi tak semua kita dengarkan dan terima.  SMS tidak ada dasarnya, tidak ada buktinya, itu bedanya saya tidak mau tanya orang hanya karena SMS, itu bedanya."

Berdasarkan data resume penilaian Pansel, Bambang Widjoyanto menduduki ranking pertama di setiap kriteria. Bambang mendapat 116 poin untuk kepemimpinan,  116 poin untuk integritas, 110 poin untuk kompetensi, dan 110 poin untuk independensi. Totalnya, 450 poin dan menduduki ranking teratas.
Berikutnya Yunus Husein dengan 432 poin, Abdullah Hehamahua 410 poin dan Handoyo Sudrajat 401 poin. Urutan berikutnya dengan poin lebih kecil.

Air Terjun Victoria, Zimbabwe.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Para ilmuwan di Australia memicu perdebatan setelah mengklaim telah menemukan rumah leluhur semua manusia modern.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024