Sikap Bambang Jika Ada Kasus Politisi di KPK

Kamis, 1 Desember 2011 - 20:18 WIB

Oleh :

Bambang Widjojanto

Sumber :

VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews -- Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Benny K Harman menanyakan sikap calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto saat menghadapi kasus yang melibatkan politisi.

"Dilema pertama, ada tekanan dari dewan, dari partai, yang memaksa pimpinan KPK untuk menetapkan seseorang jadi tersangka. Apakah menolak?," kata Benny ketika melakukan seleksi terhadap calon pimpinan KPK di Komisi III DPR RI, Kamis 1 Desember 2011.

Mendapat pertanyaaan itu, Bambang mengatakan dirinya akan menyelesaikan kasus itu berdasarkan Undang-Undang KPK pasal 44 ayat 2, yang mengatakan bahwa kasus itu jalan jika ada dua alat bukti. "Jadi bukan karena tekanan, tapi berdasarkan alat bukti," kata Bambang.

Kemudian, Benny memberikan contoh kasus ke dua. "Kalau ada kasus korupsi, sudah jelas-jelas yang dikorup itu luar biasa jumlahnya, dampaknya, masif terhadap petani. Tapi kalau dibuka akan menganggu stabilitas? Apakah Pak Capim akan menggunakan prinsip kemanfaatan tadi dalam tangani kasus korupsi?," tanya Benny.

Bambang kembali menjawab, "itu sebabnya pimpinan KPK kolegial dan saya harapkan dari teman-teman yang lain. Dan asas kemanfaatan itu jadi salah satu pertimbangan untuk memutus itu," kata dia.

Benny kembali mencecar Bambang dengan kasus yang ketiga. "Ada 5 orang yang empat orang titipan parpol, satu-satunya yang bukan titipan adalah Pak Bambang. Ketika ada kasus korupsi yang menyangkut parpol, yang 4 mendorong tidak boleh diproses. Bukan karena bukti hukumnya tidak kuat. Tetapi itu tadi, jangan ada kesan kacang lupa kulit. Sesuai KUHP, pak Bambang katakan harus diproses. Ketika divoting, mas Bambang kalah. Jadi kezaliman kolektif menang atas kebenaran. Apa sikap mas Bambang ketika hadapi dilema itu?," cecar Benny.

Dengan tenang dan agak sedikit berilustrasi, Bambang menjawab, "ada satu film bagus mengenai 12 orang. Dalam film itu tadinya 11 orang menyatakan orang ini bersalah. Hanya satu yang katakan tidak bersalah. Kemudian dalam kurun waktu dia bisa mengubah itu," kata Bambang.

"Jadi saya ingin katakan saya akan berjuang untuk menyakinkan apa yang jadi keyakinan saya dengan cara-cara yang benar. Kedua, saya akan tulis disenting opinion kalau saya kalah juga. Ini jadi bagian dari menjaga kehormatan dan pertanggungjawaban moral. Saya akan tunduk kalau saya divoting kalah," Ujar Bambang. (eh)