- REUTERS/Rizal Adi Nugroho
VIVAnews - Polisi terus mengusut musibah runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution menyatakan 41 saksi diperiksa untuk kasus ini.
"Ada penambahan satu. Kemarin sudah diperiksa Kepala Dinas PU Kukar untuk mengetahui proses pembangunan jembatan dan pemeliharaannya," kata Saud saat ditemui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat 9 Desember 2011.
Selain itu, polisi juga terus mendalami keterangan saksi-saksi ahli dari beberapa kampus besar Indonesia seperti ITB, Universitas Gadjah Mada, ITS, serta berbagai pakar jembatan dan konstruksi. Keterangan mereka diperlukan untuk mengetahui penyebab robohnya jembatan Kukar tersebut.
Saat ditanya tersangka atas indikasi kelalaian, Saud mengaku polisi belum bisa menentukan. "Kami masih fokus pada saksi ahli."
Kepolisian, kata dia, belum mengarah pada unsur kelalaian. "Kami baru periksa Kepala Dinas PU sebagai saksi dalam rangka mengetahui proses pembangunan dan pemeliharaan jembatan itu," jawab Saud saat diklarifikasi tiga calon tersangka sebagaimana disebut Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto.
Sementara evakuasi korban dengan menyelam, kata dia, belum bisa dilakukan. Hal ini terkendala arus sungai yang dinilai membahayakan tim penyelam. Pemindahan jembatan juga urung dilakukan karena terbentur peralatan dan kondiri arus sungai. "Arus sungai tidak bersahabat."
Jembatan Kukar ambruk pada Minggu 26 November 2011. Sejauh ini 20 orang ditemukan tewas. Diduga, korban masih bertambah karena beberapa unit mobil belum bisa diangkat dari dasar sungai. (eh)
Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total serapan anggaran untuk belanja pegawai telah mencapai Rp 70,7 triliun per 31 Maret 2024.
