VIVAnews - Teka-teki penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang terkuak. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji mengatakan ledakan berasal dari uap bensin.
Dijelaskannya, pada saat pengisian, Tangki No 24 yang terbakar berisi bahan bakar setinggi 1,4 meter. Sementara ketinggian tangki adalah 10 meter. "Berarti diatasnya ada ruang. Sebenarnya ruang itu bukan kosong tapi berisi uap dari bensin bercampur dengan oksigen," kata dia di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu 4 Februari 2009.
Pada saat tangki terisi sampai ketinggian 2,5 meter, kata dia, ruang itu bertambah kecil. "Maka uap dari bensin bercampur oksigen tadi menjadi tambah pepat, jadi gampang sekali terbakar," tambah Susno. Tinggal menunggu percikan api, maka tangki akan terbakar dan meledak.
Dijelaskannya, sebelum kejadian, pengisian tangki dilakukan sekitar pukul 18.12 WIB dari Kapal Sun Raising yang berlabuh di Dermaga Tanjung Priok. "Jarak antara kapal dengan Depo sekitar 5 kilometer," kata Susno.
Pengisian tangki dilakukan menggunakan pipa. Pada pukul 21.15 WIB, terdengar ledakan bersamaan dengan terlemparnya tutup tangki.
Sebelumnya, Markas Besar Polri telah mengungkapkan penyebab terjadinya kebakaran hebat yang terjadi Minggu 18 Januari 2009. Menurut hasil investigasi tim gabungan dari Markas Besar
Polri, tim ahli Pertamina Pusat, dan tim ahli Migas, tidak ada unsur terorisme dalam penyebab terjadinya kebakaran tangki yang saat itu berisi 1.500 sampai 2.000 kiloliter premium itu.
Kebakaran disebabkan oleh tekanan dari dalam tangki yang tidak mampu diantisipasi oleh sistem pengamanan tangki.
Api di Plumpang baru bisa dipadamkan pada Senin, 19 Januari 2009, sekitar pukul 06.00 WIB. Kebakaran itu menimpa tanki raksasa yang terbesar dan modern. Depo Plumpang adalah pusat suplai bahan bakar untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
Satu orang tewas dalam musibah kebakaran ini, yakni Zaenuddin (25) yang merupakan petugas satuan pengamanan Pertamina.
Mamah Dedeh Sentil Camer Sombong Tanya Finansial Calon Menantu : Songong!
Bagaimana jika dilihat dari sisi agama? Pantaskah calon mertua bertanya tentang urusan materi ke calon menantunya? Mamah Dedeh menjelaskan aturannya!
