- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan untuk melakukan pembantaran penahanan terhadap tersangka kasus dugaan suap cek pelawat, Nunun Nurbaetie Daradjatun. Pembantaran ini dimaksudkan jika diperlukan perawatan maka selama perawatan tidak dipotong masa penahanan.
"Kami putuskan untuk dibantarkan terhitung hari ini," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, Jumat 16 Desember 2011.
Meski demikian Johan belum dapat memastikan sampai kapan penahanan Nunun akan dibantarkan. Namun ia menyatakan KPK akan menunggu hasil pemeriksaan dokter. "Hasil pemeriksaan dokter Rumah Sakit Polri dan juga dokter KPK," ujar Johan.
Istri mantan Wakapolri Komisaris Jenderal Purnawirawan Adang Daradjatun itu jatuh pingsan saat menjalani pemeriksaan keduanya di KPK pada Senin, 12 Desember lalu. Tekanan darah Nunun naik drastis mencapai 200/110 sehingga langsung dibawa ke RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan.
Setelah dilakukan CT Scan, dokter memutuskan perlu dirawat inap. Kemudian KPK merujuk RS Polri Soekanto, Kramatjati, Jakarta Timur untuk melakukan rawat inap dan pemeriksaan kesehatan tersangka yang sempat buron keluar negeri.
Sembilan dokter spesialis terus memantau kondisi kesehatan tersangka Nunun Daradjatun. Tim ini diharapkan bisa menemukan kesimpulan penyakit yang diderita komisaris PT Wahana Esa Sejati itu.
"Sehingga kami sudah menentukan apakah betul beliau sakit seperti apa yang disampaikan," kata Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Budi Siswanto di Jakarta, kemarin. (eh)
Selain Epy Kusnandar, Polisi Tangkap Pemain Sinetron Preman Pensiun Lainnya
Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap aktor Epy Kusnandar, yang berperan di sinetron Preman Pensiun atau akrab disapa Kang Mus. Polisi juga menangkap orang lain.
