Dewan Pers

Kekerasan Terhadap Wartawan RI Masih Tinggi

Rote Ndao News, Dance Henukh, di depan rumahnya yang hangus, NTT
Sumber :
  • VIVAnews/Jemris Fointuna,

VIVAnews -- Meski ruang untuk bersikap kritis terbuka lebar bagi pers Indonesia dan cukup baik dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia, kekerasan terhadap para pekerja media juga masih tinggi. Dewan Pers sungguh menyayangkan dengan kasus kekerasan yang terjadi.

Kutukan Sungkyunkwan Scandal: 5 Pemerannya Terjerat Kontroversi Bertubi-tubi!

Hingga Oktober 2011, begitu catatan Dewan Pers, setidaknya ada  57 kasus kekerasan terhadap jurnalis. Sepanjang tahun 2010 terdapat 66 kasus.  "Meski angka turun, tapi ini masih cukup tinggi," ujar Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers, Agus Sudibyo, dalam konferensi pers di Gedung Pers, Jakarta, Jumat 16 Desember 2011.

Masih tingginya jumlah kekerasan terhadap wartawan itu menyebabkan indeks kebebasan pers di Indonesia belum mengalami kenaikan.

Kasus kekerasan yang paling terakhir  terjadi atas insan pers di Nusa Tenggara Timur. Rumah wartawan Rote Ndao News, Dance Henukh, di Desa Kuli, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao, NTT, diserang massa pada Minggu 11 Desember 2011 dini hari, sekitar pukul 01.00 Wita.

Bersamaan dengan kejadian itu, Dance kehilangan anak bungsunya, Gino Novitri Henukh, yang baru berusia sebulan. Massa kembali menyerang dan membakar habis rumahnya. Kekerasan diduga terkait pemberitaan kasus dugaan korupsi alokasi dana desa serta pembangunan rumah transmigrasi lokal. ( Selengkapnya kasus itu baca di sini)

Febri Diansyah dan Rasamala Usai Diperiksa Penyidik KPK

Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya

Jaksa KPK akan memanggil Febri Diansyah dkk dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan terdakwa mantan Mentan SYL.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024