- REUTERS/Rizal Adi Nugroho
VIVAnews -- Dua puluh enam hari berlalu pasca Jembatan Kutai Kartanegara ambruk, Sabtu 26 November 2011 lalu, korban masih saja ditemukan.
Pada Kamis 22 Desember 2011, pagi tadi, satu jenazah ditemukan mengapung sekira 100 meter dari jembatan. Korban berjenis laki-laki.
Petugas orang hilang di posko ante mortem, Nurhayati menuturkan, mayat ditemukan pukul 09.00 WITA, tak jauh dari lokasi Jembatan Kartanegara yang ambruk atau sekitar 100 meter dari lokasi dermaga penyeberangan darurat.
Koordinator Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kalimantan Timur (Kaltim), Budi Haryadi menuturkan, jenazah telah diketahui identitasnya. Berdasarkan identifikasi melalui gigi dan properti yang ada di tubuh korban, DVI menyimpulkan bahwa jenazah berjenis kelamin pria itu bernama Chaesar Roni Syahputra dan berusia 17 tahun.
Roni diketahui tinggal di Dusun Mukti Jaya RT 10 Jonggon Jaya, Loa Kulu, Kukar. "Jenazah dalam proses diserahkan ke keluarganya," kata dokter berkacamata itu.
Kondisi jenazah ke-24 itu ketika ditemukan hanya tersisa tulang. Kondisi tersebut tak jauh beda dengan jenazah korban ke-23 atas nama Taufik yang ditemukan Senin 19 Desember lalu.
Total korban tewas yang ditemukan hingga saat ini berjumlah 24 orang. Sebanyak 12 lainnya masih dinyatakan hilang.
Hingga kini, belum jelas, siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas tragedi yang mulai terlupakan itu.
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan resmi dari tim investigasi. "Mereka tidak bisa melaporkan karena belum selesai. Jadi, masih menunggu," kata Djoko saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa 20 Desember 2011.
Djoko berharap, hasil investigasi dapat diperoleh lebih cepat dari waktu perkiraan. "Paling lambat satu bulan, tapi saya harapkan akan selesai sebelum satu bulan," tuturnya. (eh)
Laporan: Ikram| Kutai Kartanegara
DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari
Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia menyebut DPR bakal segera memanggil KPU bahas dugaan asusila yang menjerat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari.
