Satu Korban Penembakan Aceh Masih Kritis

Korban penembakan di Aceh Besar
Sumber :
  • Antara/ Ampelsa

VIVAnews - Satu dari tiga pekerja yang menjadi korban penembakan di Simpang Aneuk Galong Sibreh, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar atas nama Gunoko (30) masih dalam situasi kritis di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin Banda Aceh. Peluru yang bersarang di kepalanya belum bisa diangkat.

Dr Jefri yang menangani korban mengatakan, hingga saat ini Gunoko masih mendapatkan perawatan intensif. Pernafasan korban juga harus mengunakan alat bantu. "Kami belum bisa melakukan operasi karena kondisi korban cukup parah," kata dia di ruang ICU RSUZA Banda Aceh, Jumat, 6 Januari 2011.

Sementara dua korban luka tembak lain yaitu, Agus swetnyo (35)  dan  Sotiku Anas (25), kondisinya mulai membaik dan telah sadarkan diri. Mereka juga telah menjalani operasi untuk mengangkat peluru yang bersarang di bagian dada dan bahu.

Penembakan terhadap tiga orang pekerja pembangunan ruko di Simpang Aneuk Galong Sibreh terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, Kamis malam. Pelaku yang diperkirakan dua orang yang datang mengunakan sepeda motor jenis Yamaha Mio, langsung masuk ke salah satu kamar barak, dan menembaki para pekerja yang sedang beristirahat.

Pelaku hanya menutupi wajahnya dengan helm dan menggunakan jaket kulit warna hitam. Mereka menyerang korban dengan senjata laras panjang dan melepaskan sekitar empat kali tembakan.

Para korban adalah pekerja asal Semarang Jawa Tengah yang baru berada di Aceh selama 21 hari. Mereka mengerjakan proyek pembangunan ruko di simpang Aneuk Galong.

Polisi masih mengejar para pelaku dan mengembangkan kasus ini. Sementara pekerja lainnya, sejak malam tadi diinapkan di Polsek Sibreh, yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian.

Ini bagian dari rentetan insiden penembakan di Aceh. Sejumlah spekulasi berkembang soal motif penembakan. Polisi bersikukuh, ini kriminal murni. Sementara, Koalisi Masyarakat Sipil Aceh menduga itu bagian konflik jelang Pilkada yang digelar 6 Februari 2012 mendatang. Sebab, yang disasar etnis tertentu.

Namun, Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf membantah keterkaitan dengan Pilkada. "Setelah kami teliti, kami simpulkan, itu tidak ada urusannya dengan politik. Tetapi lebih terkait dengan ekonomi dan kesempatan kerja.  Macam mana logikanya kalau mengaitkan dengan politik?," kata dia.

Gubernur menjelaskan, ada kesenjangan antara penduduk asli dan pendatang. "Kecemburuan orang pribumi terhadap orang pendatang terkait lapangan kerja," kata dia.

Laporan : Riza Nasser | Aceh, eh

Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen
Ilustrasi THR.

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total serapan anggaran untuk belanja pegawai telah mencapai Rp 70,7 triliun per 31 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024