Kakak Adik Tewas, Ini Tuntutan Keluarga

Ilustrasi gantung diri
Sumber :
  • VivaNews

VIVAnews - Keluarga tahanan anak yang tewas dalam sel PolsekĀ  Sijunjung, Sumatera Barat menuntut pembentukan tim independen. Keluarga mengaku memiliki bukti bahwa Faisal Akbar (15) dan Budri (18) tewas dianiaya, bukan gantung diri.

"Perlu dibentuk tim independen. Komposisi bisa terdiri dari Mabes Polri dan melibatkan Komnas HAM," kata pengacara keluarga korban sekaligus Direkur Direktorat YLBHI, Kadir Wokanubun, Kamis 12 Januari 2012. Tim ini, menurut dia, dibentuk untuk menginvestigasi kematian dua kakak beradik itu.

Sementara itu, Syamsidar, ibu para korban, menuntut keadilan atas kematian anaknya saat mendatangi Bareskrim Mabes Polri, siang tadi. Syamsidar yang didampingi kakak korban, Didi Firdaus dan kuasa hukum dari YLBHI menuntut oknum polisi yang diduga melakukan penganiayaan dihukum seberat-beratnya.

"Yang kami harapkan kepada polisi saya meminta polisi itu dipecatlah, dihukum sewajar-wajarnya. Dia (kedua korban) sering disiksa dalam penjara, kepalanya sering sakit, kena benda tumpul. Oleh anggota kepolisian di Polsek itu," kata Didi Firdaus.

Vino Oktavia menyebutkan telah ditemukan tanda-tanda kekerasan dengan benda tumpul di bagian leher. Keluarga menduga kekerasan itulah yang menyebabkan kematian Faisal dan Budri.

Selain itu, kelurga juga mengaku telah bertemu dengan dokter forensik dan Wakapolres Sijunjung. "Ada keterangan sama yang disampaikan bahwa dari hasil forensik menunjukkan ada tanda-tanda penyiksaan selama kedua anak ini berada di tahanan," tegasnya.

Seperti diketahui, Faisal Akbar dan Budri ditahan di Polsek Sijunjung karena melakukan pencurian motor dan kotak amal. Mereka lantas ditemukan tewas di dalam kamar mandiĀ  pada 28 Desember 2011 yang lalu.

Polisi mengatakan penyebab kematian keduanya adalah akibat bunuh diri dengan cara menggantung diri. Kabid Humas Polda Sumatera Barat AKBP D Sugiarto mengungkapkan hasil otopsi rumah sakit yang menyimpulkan bahwa kedua kakak beradik itu gantung diri.

Motor Bebek Baru Paling Mahal di RI, Cocok Buat Orang yang Kelebihan Uang

"Ini hasil otopsi rumah sakit yang menentukan penyebab kematian korban, bukan kami yang menyatakan itu (gantung diri)," kata AKBP D. Sugiarto pada VIVAnews, Kamis, 5 Januari 2012. (umi)

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati

Miris! Angka Stunting Cuma Turun 0,1 Persen, Padahal Sudah Keluar Puluhan Triliun

Komisi IX DPR RI mengkritisi turunnya angka prevalensi stunting hanya 0,1 persen dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024