2 Bocah Tewas di Bui, DPR Panggil Kapolri

Yusmanidar, ibu dua remaja tewas di tahanan polisi Sijunjung, menangis
Sumber :
  • Antara/ Fikri Adini

VIVAnews - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Nasir Jamil mendesak Kapolri jenderal Timur Pradopo memberi jaminan agar kasus tewasnya dua anak di tahanan Polsek Sijunjung tidak terulang. Desakan itu disampaikan usai melakukan kunjungan terkait tewasnya Faisal (14) dan Budri (17) di tahanan Polsek Sijunjung, Sumatera Barat.

"Kita minta jaminan ke Kapolri agar kasus seperti ini tidak terulang, cukuplah kasus Sijunjung yang menjadi pelajaran," kata Nasir Jamil di Padang, Sumatera Barat, Jumat 27 Januari 2012.

Menurut Nasir, Komisi III telah mengagendakan pertemuan dengan Kapolri membahas masalah ini. "Kita sudah agendakan, tanggal 30 Januari rapat dengan Kapolri untuk membahas kasus ini," tambah Nasir.

Komisi III DPR membentuk tim untuk menelusuri kasus kematian Faisal dan Budri itu. Tim itu antara lain beranggotakan mantan Wakapolri Adang Darajatun, Taslim, Nudirman Munir, Eddy Sadeli, Martin Hutabarat, sempat mengunjungi RS M Djamil Padang dan bertemu Kapolda Sumbar. Nasir mengatakan, tim itu mendapatkan sejumlah temuan terkait kematian dua tahanan ini.

Menurut Nasir, hasil forensik terhadap dua anak yang tewas di tahanan itu menunjukkan adanya luka lebam di sejumlah tubuhnya. Namun, kata dia, pihak rumah sakit tidak bisa menyimpulkan apakah korban tewas gantung diri atau tidak. "Pihak rumah sakit tidak bisa memberikan opini seperti ini, tidak dikenal istilah gantung diri, pola gantung saja, dokter tidak sampai ke situ," ujar Nasir.

Dia menambahkan, temuan-temuan beberapa kasus yang mencuat belakangan ini akan menjadi dasar bagi Komisi III untuk melanjutkan reformasi di tubuh Polri. Namun, lanjut Nasir, pihaknya belum berpikir untuk menempatkan institusi Polri di bawah Depdagri. "Belum sampai ke situ, kita akan membicarakan bagaimana penanganan kasus anak nakal di kepolisian," ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi III lainnya, Nudirman Munir, yang ikut dalam rombongan tersebut meminta agar tim yang melakukan penyidikan kasus kematian dua bocah itu agar lebih teliti. Terkait reformasi Polri, menurutnya, hal itu sudah dilakukan. "Kita sudah memisahkan (Polri dan TNI)," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Sumatera Barat, Brigjen Pol Wahyu Indra P meminta maaf pada masyarakat terkait tewasnya kakak beradik di kamar mandi tahanan Polsek Sijunjung.

Usai bertemu tim dari Komisi III Wahyu mengaku banyak koreksi di jajarannya. "Saya mohon maaf pada masyarakat, itu memang kelalaian dari petugas saya dan akan kita lakukan tindakan seperlunya," kata Wahyu.

Menurut Wahyu, koreksi yang disampaikan Komisi III DPR RI pada jajaran Polda Sumbar terkait prosedur penjagaan tahanan dan peningkatan keamanan tahanan saat kedua tahanan merasa frustasi. Ia mengakui jika anggotanya lalai dalam kasus tewasnya Faisal dan Budri di tahanan Polsek Sijunjung, 28 Desember 2011 lalu. (umi)

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024