- ANTARA/Anis Efizudin
VIVAnews - Cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur meminta kepala pemerintahan kota/kabupaten mewaspadai angin kencang.
Selain waspada, masyarakat diminta tidak panik dan segera melapor ke petugas terdekat jika terjadi sesuatu termasuk kemungkinan terkait angin kencang.
"Kita sudah lakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota se-Jatim, dan sudah dilakukan sosialisasi sampai tingkat kelurahan," kata Kepala BPBD Jatim Sudharmawan Senin, 30 Januari 2012.
Dikatakan, BMKG Tanjung Perak Surabaya mencatat ada peningkatan kecepatan angin maksimum 5-50 km per jam yang bisa mampu memporak-porandakan bangunan, pohon dan lainnya.
Sudharmawan menyebut, korban tewas tertimpa pohon tumbang akibat bencana angin ada delapan orang. Di Kabupaten Malang dua orang, Kediri dua orang, Blitar dua orang, Pasuruan satu orang, dan di Lumajang satu orang. "Data sementara yang kami miliki korban meninggal delapan orang. Atas musibah itu BPBD memberikan santunan kepada keluarga korban," ujarnya.
Dijelaskan, di Jatim, sebulan terakhir terdapat sepuluh kabupaten/kota yang melaporkan kerugian material akibat angin puting beliung. Diantaranya, Situbondo, Kediri, Blitar, Malang, Ngawi, Pasuruan, Magetan, Bangkalan, Trenggalek, dan Lumajang. Empat diantaranya mengalami kerugian cukup besar. "Akibat angin kencang kerugian mencapai Rp1,5 miliar. Itu terjadi di Kabupaten Situbondo, Bangkalan, Kediri, dan Malang," jelasnya.
Mengantisipasi terjadinya korban jiwa, diingatkan masyarakat untuk tidak berada dibawah pohon besar, papan reklame atau bangunan tua saat terjadi hujan dengan angin kencang. (adi)