- VIVAnews/ Syahrul Ansyari
VIVAnews - Terpidana kasus terorisme, Roki Aprisdianto (29), kabur dari Rumah Tahanan Polda Metro Jaya. Tak mau kejadian tersebut terulang, Polri mengetatkan penjagaan di rumah tahanan.
"Sekarang betul-betul dikontrol bagi mereka yang besuk," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis 8 November 2012.
Boy menambahkan, Polri akan melihat apakah ada kelalaian dari para petugas jaga. Polri juga memeriksa CCTV yang terpasang di tahanan Polda Metro Jaya. "Hasil CCTV bagian dari penyelidikan. Semua yang termonitor menjadi materi," ujarnya.
Menurut dia, standar pengamanan yang ada di dalam rutan sudah lama dijalankan. Sebelum kejadian di Rutan Polda Metro Jaya, kata dia, belum pernah ada tahanan kasus terorisme yang kabur. Sehingga, tambah Boy, Polri curiga ada suatu hal yang menyebabkan tahanan itu kabur.
Kemungkinan, lolosnya tahanan ini terkait dengan pembesuk. "Dari kunjungan itu apakah terjadi pengawasan petugas terhadap mereka. Tapi biasanya mereka (tahanan) mencari peluang melarikan diri," terangnya.
Hingga kini,Polri telah memeriksa 13 saksi terkait kaburnya Roki. Delapan saksi berasal dari petugas, lima lainnya penghuni tahanan. "Sudah ada saksi-saksi yang didalami, dari anggota kepolisian termasuk yang bertugas di rutan sekitar 13 orang termasuk sesama penghuni rutan di sana," kata Boy. (umi)
Sukanto Tanoto Disiapkan Lahan Investasi di IKN, Initip Gurita Bisnisnya
Sukanto Tanoto adalah pemilik Royal Golden Eagle (RHE), sebuah grup yang bergerak di bidang pulp dan kertas, minyak sawit, dan energi.
