Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews -
Kasus penolakan Rumah Sakit terhadap pasiennya yang kurang mampu kembali terjadi. Kali ini, nasib tragis itu dialami oleh Dedi Wahyono, 20, seorang buruh serabutan yang sempat ditolak di dua Rumah Sakit sebelum akhirnya tewas di pelataran teras Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok, Selasa 12 Maret 2013.
Ditemui di ruang tunggu jenazah RSUD, isak tangis keluarga korban pun tak dapat terbendung. Dedi meninggal akibat penyakit kanker otak. Nasib pilu yang dialami oleh anak buruh cuci ini bermula ketika Senin kemarin ia ditolak pihak RSUD Depok dan RS Harapan Depok dengan alasan kamar dan alat penunjang tidak memadai.
Setelah sempat dilarikan ke RSUD Cibinong dengan perawatan medis seadanya, kondisi Dedi pun semakin mengkhawatirkan. Bermodal uang seadanya dan ditemani awak media, keluarga kurang mampu ini pun kembali melarikan Dedi ke RSUD Depok. Untunglah, setibanya di RS ini Dedi akhirnya langsung ditangani sigap oleh petugas medis.
Namun sayang, nyawa pemuda yang sehari-harinya berprofesi sebagai petugas kebersihan ini tak dapat tertolong. Nyawa Dedi diperkirakan melayang sesaat setelah tubuh kurusnya diturunkan dari mobil dan dibawa menuju ruang instalasi UGD menggunakan kasur dorong.
Kepergian Dedi menyisakan luka mendalam bagi keluarga terlebih sang ibu, Supiani. Kepedihan Supiani semakin tak tertahankan lantaran ia menjadi saksi dimana buah hatinya yang merupakan tulang punggung keluarga sempat mengalami penolakan di dua RS.
BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta
BPBD DKI mengungkap tiga sumber ancaman gempa di wilayah DKI Jakarta dan pengungkapan sumber ancaman tersebut sebagai upaya untuk memitigasi bencana.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :