Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius mengatakan, hingga saat ini situs pembuatan bom melalui laman web masih bisa diakses dengan mudah. Untuk itu, Polri meminta pihak terkait mengawasi bahkan memblokirnya.
Sebab, dengan pengetahuan tersebut, calon-calon pengantin teroris akan lebih mudah mengetahuinya. Pelaku teror yang dibekuk polisi akhir-akhir ini belajar membuat bom secara otodidak dari situs internet.
Dia mengatakan, hal paling penting lainnya, yakni ketersediaan bahan dasar pembuat bom yang mudah didapat di pasar. Yang dilakukan Polri dalam hal ini adalah menelusuri penjualan bahan pembuat bom.
"Penjualan pupuk yang jadi bahan pembuat bom jadi perhatian kami. Kami sedang cari cara mereduksi hal ini," katanya.
Selain itu, buku mengenai ajakan teror harus diwaspadai bersama. Informasi dalam buku yang provokatif, harus disensor untuk memininalisasi teror. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia mengatakan, hal paling penting lainnya, yakni ketersediaan bahan dasar pembuat bom yang mudah didapat di pasar. Yang dilakukan Polri dalam hal ini adalah menelusuri penjualan bahan pembuat bom.