Sumber :
- metro.co.uk
VIVAnews -
Polres Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, meringkus seorang pemulung tua berinisial A (66) yang tega mencabuli lima bocah perempuan di Desa Aek Loba, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut).
Pelaku sempat dipukuli oleh warga yang emosi dengan perbuatan pelaku. Beruntung, polisi yang mendengar informasi itu langsung mengamankan pelaku. Pemulung tua itu langsung dibawa ke Mapolres Asahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mau Naik Kereta Cepat Whoosh, Simak Dulu Daftar Moda Transportasi Gratis yang Terintegrasi
Pelaku sempat dipukuli oleh warga yang emosi dengan perbuatan pelaku. Beruntung, polisi yang mendengar informasi itu langsung mengamankan pelaku. Pemulung tua itu langsung dibawa ke Mapolres Asahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca Juga :
Jakarta Berpotensi Hujan pada Minggu Siang
"Sudah kami amankan dari rumahnya Jumat kemarin, kakek bernama A pelaku pencabulan. Dia mengakui semua perbuatannya," ujar Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Fahrizal, Minggu 28 April 2013.
Peristiwa ini terungkap setelah salah seorang korban menceritakan perbuatan pelaku kepada orangtuanya. Tak terima dengan perlakuan pelaku, orangtua korban pun emosi dan melaporkan pelaku yang juga tetangganya itu ke pihak berwajib.
Kejadian pencabulan berawal saat kelima korban sedang bermain tak jauh dari rumah pelaku. Sebelum mencabuli korbannya, kakek yang hidup sendiri itu lebih dulu membujuk korban dengan permen dan uang.
Kepada polisi, A mengaku tega mencabuli bocah ingusan akibat terlalu sering menonton film porno tanpa ada tempat pelampiasan.
"Dia mengaku sering nonton film porno yang bikin dia bernafsu. Sekarang kami masih memeriksa pelaku. Kemungkinan ini sudah lama dilakukannya dan ada korban lainnya," kata AKP Fahrizal. (eh)
Halaman Selanjutnya
"Sudah kami amankan dari rumahnya Jumat kemarin, kakek bernama A pelaku pencabulan. Dia mengakui semua perbuatannya," ujar Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Fahrizal, Minggu 28 April 2013.
