Sumber :
- Zahrul Darmawan/VIVAnews
VIVAnews -
Sejak munculnya kasus suap kuota daging impor di Kementerian Pertanian (Kementan), sikap penjaga kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cenderung protektif.
Sejumlah wartawan, termasuk
VIVAnews yang tengah melakukan tugas peliputan, Jumat, 15 Februari 2013, pernah diusir oleh penjaga keamanan kantor DPP PKS.
Sikap tidak kooperatif berlanjut ketika penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bermaksud menjalankan tugas. Para penjaga berusaha menghalang-halangi proses penyitaan mobil-mobil mewah yang diduga milik mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfuz Sidik menyampaikan alasan mengapa penjaga kantor partainya bersikap demikian.
"Sebelumnya ada sikon (situasi dan kondisi) tidak nyaman di kantor DPP akibat ulah pihak-pihak tertentu yang melakukan aksi mata-mata. Bahkan coba pasang alat sadap," kata Mahfuz kepada VIVAnews, Rabu 8 Mei 2013.
Mahfud menuturkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut juga melakukan upaya-upaya yang meresahkan PKS. Akhirnya secara terpaksa, petugas pun meningkatkan standar keamanan. "Sempat ada yang masuk ke lantai atas. Mereka nyamar macam-macam," ujarnya.
Terkait pengalaman mengusir wartawan, politisi yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI tersebut memberikan penjelasannya. Dia mengaku sering mengingatkan para penjaga untuk lebih friendly terhadap wartawan yang sedang bertugas.
"Saya mohon maaf ya. Bagi pihak keamanan DPP ini jadi berat sehingga ke teman-teman wartawan over reaktif. Mohon maaf sekali lagi," ucapnya. (umi)
Baca Juga :
Instagram Epy Kusnandar Aktif! Istri: Buat Haters, Suami Saya Tidak Pegang HP Sampai Detik Ini
Sikap tidak kooperatif berlanjut ketika penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bermaksud menjalankan tugas. Para penjaga berusaha menghalang-halangi proses penyitaan mobil-mobil mewah yang diduga milik mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfuz Sidik menyampaikan alasan mengapa penjaga kantor partainya bersikap demikian.
"Sebelumnya ada sikon (situasi dan kondisi) tidak nyaman di kantor DPP akibat ulah pihak-pihak tertentu yang melakukan aksi mata-mata. Bahkan coba pasang alat sadap," kata Mahfuz kepada VIVAnews, Rabu 8 Mei 2013.
Mahfud menuturkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut juga melakukan upaya-upaya yang meresahkan PKS. Akhirnya secara terpaksa, petugas pun meningkatkan standar keamanan. "Sempat ada yang masuk ke lantai atas. Mereka nyamar macam-macam," ujarnya.
Terkait pengalaman mengusir wartawan, politisi yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI tersebut memberikan penjelasannya. Dia mengaku sering mengingatkan para penjaga untuk lebih friendly terhadap wartawan yang sedang bertugas.
"Saya mohon maaf ya. Bagi pihak keamanan DPP ini jadi berat sehingga ke teman-teman wartawan over reaktif. Mohon maaf sekali lagi," ucapnya. (umi)
Zalim, Inggris Bersikeras Takkan Setop Suplai Senjata ke Israel
Inggris juga berdalih.
VIVA.co.id
13 Mei 2024
Baca Juga :