Alasan Wiranto Makamkan Anaknya di Afrika Selatan

Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Anak ketiga Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Zainal Nur Rizky, meninggal dunia di Afrika Selatan, Rabu 29 Mei 2013. Zainal langsung dimakamkan di pemakaman umum muslim di Lenasia, Johannesburg, Afrika Selatan. Lalu apa alasan Wiranto tak membawanya ke Indonesia?


Menurut Wiranto, kendala pertama adalah karena Johannesburg sangat jauh dari Indonesia. Apalagi, di sana tak ada pesawat terbang yang bisa membawa jenazah Zainal langsung ke Indonesia. Sehingga dikhawatirkan, jenazah terlalu lama untuk dimakamkan.


"Kalau kelamaan tidak baik, harus dibalsem lagi, rute pesawat terbang yang gampang pun sulit, di sana tidak ada lapangan terbang," kata Wiranto.
Aksi Mulia Prajurit Wing Komando I Kopasgat Sentuh Warga Kampung Jatiwaringin Pondok Gede


Ijeck dan Bobby Nasution Bertemu di Jakarta Bahas Pilkada Sumut 2024, Ini Hasilnya
Selain itu, alasan lain, Wiranto mengaku tak tahu bagaimana izin pengembalian jenazah di sana. Sehingga, dikhawatirkan tidak bisa ke luar.

Keluarga Datang ke Lokasi Brigadir RAT Tewas Bunuh Diri, Ada Apa?

"Kalau kami paksakan ke Tanah Air, perlu usaha ekstra keras, dan kami tidak tahu bagaimana izin pengembalian jenazah di sana, bisa keluar apa tidak," ucapnya. "Akhirnya, kami putuskan, sebagai umat Islam, lebih baik dimakamkan di sana, jadi di manapun dimakamkan tidak masalah."


Di Johannesburg, kata Wiranto, Zainal dimakamkan oleh keluarganya. Sebab, Zainal pun baru menikah dengan seorang mahasiswi dari Indonesia yang juga bersekolah di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya bernama Salsa. Zainal, menikah pada tanggal 13 Maret 2013.


"Dia (Salsa) orang Indonesia yang juga sekolah di sana. Anak pilot yang biasa di penerbangan internasional. Di sana, juga ada mertuanya," kata Wiranto.


Wiranto mengatakan, awalnya Zainal bersekolah di Universitas Gadjah Mada jurusan internasional. Namun, baru dua semester, Zainal, memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Setelah melakukan itikaf, akhirnya dia memutuskan untuk belajar Agama Islam.


"Akhirnya ia ambil keputusan bahwa ia lebih baik dalami agama dulu, merasa ada yang salah selama ini dalam hidupnya, ia minta izin untuk pindah ke sekolah agama. Lalu mencari tempat belajar agama terbaik untuk pendalamam Alquran," kata Wiranto.


Akhirnya, pada tahun 2011, mengkuti pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Johanesburg, Afrika Selatan.


"Di sana dididik anak-anak seluruh dunia untuk pendalaman Alquran dan Islam. Dalam satu setengah tahun lalu sudah mulai belajar bahasa urdu dan Arab, Inggrisnya pun sudah mahir," kata dia.(sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya